Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kemenangan AC Milan di Derby Milan dan Bukti Kebintangan Rafael Leao

4 September 2022   07:18 Diperbarui: 4 September 2022   17:35 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rafael Leao (kiri) tampil layaknya superstar saat AC Milan mengalahkan Inter Milan di pekan kelima Liga Italia 2022-23/ Foto Instagram AC Milan

AC Milan meraih kemenangan penting dalam upaya mempertahankan gelar Liga Serie A Italia di musim 2022-23 ini.

Milan mengungguli Inter Milan 3-2 dalam pertandingan derby Kota Milan di pekan ke-5 Liga Serie A Italia yang dimainkan di San Siro, Sabtu (3/9) malam.

Lewat kemenangan ini, AC Milan seperti ingin memberi pesan kepada para pesaingnya, bahwa mereka masih menjadi salah satu kandidat juara liga di musim ini.

Nama AC Milan memang sempat kurang diperhitungkan di awal musim menyusul aktivitas mereka yang terbilang biasa saja di bursa transfer pemain.

Meski berstatus juara bertahan, Milan tidak tampak ambisius mendatangkan pemain baru berlabel bintang guna memperkuat tim.

Karenanya, media-media di Italia lebih banyak menyoroti kiprah Juventus dan AS Roma yang mendatangkan beberapa nama pemain baru top untuk menyambut musim ini.

Juventus berhasil mendatangkan Paul Pogba, Angel Di Maria, Filip Kostic, Arkadiusz Milik, hingga gelandang Timnas Argentina, Leandro Paredes yang dipinjam dari Paris Saint Germain.

Sementara AS Roma yang masih dilatih Jose Mourinho, kedatangan mantan ikon Juventus, Paulo Dybala, lalu Nemanja Matic, Gini Wijnaldum, dan penyerang Timnas Italia, Andrea Bellotti.

Bagaimana dengan AC Milan?

I'rossonerri 'cuma' mendatangkan dua pemain asal Belgia, penyerang Divock Origi dan gelandang muda Charles De Ketelaere (21 tahun), serta belakangan meminjam Sergino Dest dari Barcelona.

Dengan kebijakan hemat seperti itu, Milan praktis lebih mengandalkan wajah-wajah lama. Itu belum bicara kepergian gelandang bertenaga tank, Franck Kessie ke Barcelona.

Rafael Leao naik kelas ke level superstar

Tapi, bagi Milanisti, keberhasilan Milan di bursa transfer bukan merekrut pemain baru. Namun, lebih kepada keberhasilan menahan beberapa pemain pilar agar tetap bertahan di tim.

Utamanya perihal Rafael Leao yang selama masa bursa transfer, terus digoda oleh Chelsea. Untungnya, Chelsea masih ragu hingga akhirnya batal merekrut Leao.

Saya termasuk yang paling deg-degan menunggu kabar update isu Leao ke Liga Inggris.

Sebab, andai itu terjadi, Milan rasanya bakal keluar prematur dari perebutan gelar Scudetto musim ini. Bilapun Hakim Ziyech jadi merapat ke Milan, dia masih butuh waktu untuk mengisi posisi dari Leao. Tapi untungnya itu tidak terjadi. Hingga penutupan bursa transfer, Leao tidak ke mana-mana. Dia tetap di Milan.

Berlebihan? Sampean (Anda) yang menyaksikan langsung pertandingan derby Milab vs Inter Milan tadi malam, rasanya bakal ikut mengamini kalimat saya sebelumnya.

Pertandingan derby Milan yang berakhir jelang pukul 01.00 dini hari WIB tadi menjadi bukti kebintangan Leao, sang pemain terbaik Liga Italia musi 2021/22 lalu.

Rafael Leao (kiri) tampil layaknya superstar saat AC Milan mengalahkan Inter Milan di pekan kelima Liga Italia 2022-23/ Foto Instagram AC Milan
Rafael Leao (kiri) tampil layaknya superstar saat AC Milan mengalahkan Inter Milan di pekan kelima Liga Italia 2022-23/ Foto Instagram AC Milan

Ya, kemenangan Milan tidak lepas dari keberhasilan mereka menahan Rafael Leao di bursa transfer. Pemain Timnas Portugal yang baru berusia 23 tahun ini membuat satu assist dan mencetak dua gol di laga derby ini.

AC Milan sebenarnya sempat tertinggal. Inter Milan mampu unggul lebih dulu lewat gol Marcelo Brozovic di menit ke-21.

Gol ini berawal dari kecerdikan Lautaro Martinez menahan bola di lini tengah dan menarik pemain-pemain Milan datang mendekat kepadanya.

Lantas, pemain Argentina ini memberi umpan ke Carlos Joaquin Correa yang lantas tanpa kontrol menyodorkan bola ke Brozovic yang mengagetkan bek-bek Milan. Brozovic tinggal berhadapan dengan kiper Milan, Mike Maignan dan mencetak gol.

Tapi, Milan hanya butuh tujuh menit untuk menyamakan skor.

Di menit ke-28, Sandro Tonali sigap menyambar bola salah umpan dari Hakan Calhanoglu. Lantas, mengirim umpan ke Leao. Bila 14 menit sebelumnya,  tendangan ala pisang dari Leao bisa ditepis kiper Inter, Samir Handanovic, kali ini tendangan kaki kiri Leao gagal dihalau Handanovic. Skor pun jadi 1-1.

Di babak kedua, Leao memperlihatkan bila dirinya pemain AC Milan paling berbahaya. Di menit ke-54, umpan Leao yang mengolongi bek Inter, langsung disambar Olivier Giroud. Gol penyerang berusia 35 tahun ini membuat Milan berbalik unggul 2-1.  

Dan, enam menit kemudian, di menit ke-60, giliran Giroud memberi umpan kepada Leao. Lalu, dengan percaya diri, pemain berusia 23 tahun ini melewati bek-bek Inter dan mencetak gol keduanya di pertandingan ini.

Sang komentator yang memandu jalannya pertandingan ini langsung berteriak, "He's (Rafael Leao) now reach superstar stage" begitu melihat gol menawan dari Leao itu.

Inter sempat membuat pertandingan kembali game on. Edin Dzeko yang baru masuk menggantikan Correa di menit ke-64, mencetak gol di menit ke-67.

Sekitar 25 menit menuju akhir laga, pertandingan berjalan mendebarkan. Utamanya bagi Milanisti.

Sebab, Inter Milan berupaya keras untuk tidak kalah. Namun, upaya mereka mencetak gol ketiga, beberapa kali dimentahkan Maignan yang merupakan kiper terbaik Liga Italia 2021-22. Hingga akhir laga, Milan memenangi derby Milan pertama di musim ini.

Bekal Milan tampil di Liga Champions

Ini kemenangan ketiga Milan dari lima pertandingan yang sudah dimainkan di Liga Italia musim 2022-23.

Sebelumnya, Tim Merah Hitam mengalahkan Udinese dan Bologna di San Siro. Dua laga lainnya berakhir imbang saat melawan Atalanta dan Sassuolo di laga away.

Artinya, Milan belum terkalahkan. Meski hasilnya belum terlalu istimewa karena belum bisa menang di luar kandang, tapi bisa menjadi penegas, Milan masih layak menjadi kandidat kuat peraih Scudetto musim ini.

Di pertandingan sebelumnya, Juventus kembali kesulitan meraih kemenangan. Juventus bermain 1-1 melawan Fiorentina di Artemio Franchi. Gol cepat Arkadiusz Milik di menit ke-9, disamakan Christian Kouane di menit ke-29.

Ini untuk ketiga kalinya, Juventus meraih hasil imbang dari lima pertandingan awal. Dua laga lainnya berakhir 3 poin (menang). Artinya, Juventus sudah kehilangan enam poin.

Sementara Napoli meraih kemenangan penting 2-1 di markas Lazio. Kemenangan ini membuat Napoli kini selevel dengan AC Milan di klasemen dengan sama-sama meraih 11 poin. Sama-sama meraih tiga kali kemenangan dan dua kali imbang. Tapi, Napoli unggul selisih gol.

AS Roma dan Atalanta yang baru bermain di hari Minggu (4/9) malam, berpeluang untuk memimpin klasemen sementara Liga Italia di pekan kelima. Keduanya sudah meraih 10 poin.

AS Roma akan menantang tuan rumah Udinese. Sementara Atalanta away ke markas tim promosi Monza yang belum meraih kemenangan. Siapa yang menang, bakal memimpin klasemen sementara.

Hingga pekan kelima ini, memang sudah mulai terlihat kentara siapa saja tim yang akan bersaing di papan atas. Penentunya nanti adalah tim yang paling punya nafas panjang alias paling konsisten menghadapi kompetisi panjang.

AC Milan dengan komposisi tim yang tidak banyak berubah, memiliki kelebihan karena secara chemistry, mereka sudah sehati. Sudah tahu satu sama lain. Tinggal bagaimana menjaga pemain-pemain inti agar tidak cedera.

Sebab, beberapa pemain seperti Ante Rebic, Alessandro Florenzi, dan Zlatan Ibrahimovic, masih bergelut dengan cedera.

Ah ya, kembali ke Derby Milan, kemenangan atas Inter membuat AC Milan semringah menyambut matchday pertama fase grup Liga Champions yang akan digelar tengah pekan depan.

Sesuai jadwal, Milan akan away ke Austria menghadapi Salzbourg. Sementara Inter Milan tampil di kandang menjamu tim kuat Jerman, Bayern Munich. Selamat berakhir pekan. Salam Milanisti. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun