Ada apa dengan Minion?
Menurut saya masalahnya lumayan dobel. Marcus baru pulih dari operasi kaki. Meski, kemarin, Marcus memperlihatkan daya juang luar biasa yang menunjukkan keinganan besarnya untuk menang. Kevin kabarnya juga baru pulih dari sakit DB beberapa waktu lalu.
Tapi, masalah paling mencolok adalah soal percaya diri. Marcus/Kevin kini tidak lagi mengintimidasi lawan alias membuat lawan kalah mental duluan dengan aura mereka. Meski memang, lawan-lawan pastinya sudah mempelajari gaya main mereka.
Memang, semua ada waktunya. Banyak wargane juga menganggap waktu jayanya Marcus/Kevin sudah lewat. Benarkah? Hanya Marcus/Kevin yang bisa membuktikan anggapan itu salah lewat penampilan di lapangan.
Leo/Daniel yang masih belum tampil konsisten
Berikutnya, pasangan Leo/Daniel, juga kalah dari ganda Korea, Choi Sol Gyu/Kim Win-ho yang merupakan runner-up Indonesia Open 2022 lewat straight game 15-21, 13-21.
Sebagai pasangan muda, Leo/Daniel yang berusia 21 tahun ini punya potensi besar untuk menjadi ganda putra top dunia. Daniel dengan smash keras tajam dan Leo mengimbangi di depan net.
Namun, masalah mereka adalah konsistensi permainan dan kejelian beradaptasi menghadapi gaya main lawan.
Permainan mereka kemarin sangat berbeda dengan ketika saat mengalahkan Hoki/Kobayashi 21-14, 21-17 di babak 32 besar. Di game itu, Leo/Daniel sangat mendominasi dan membuat juara dunia 2021 itu mati gaya.
Namun, saat melawan ganda Korea kemarin, permainan mereka tidak bisa berkembang. Boleh jadi karena Choi Sol Gyu/Kim Win-ho memahami kelebihan mereka.
Ganda Korea ini memaksa bermain drive pendek. Jarang mengangkat shuttlecock sehingga Daniel Marthin tidak terlalu sering menghasilkan poin dari smashnya.