Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sakit di Awal Tahun, Ada yang Keliru dari Cara Kita Menjalani Hari

18 Januari 2022   08:33 Diperbarui: 18 Januari 2022   08:38 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu malam memang jadwalnya bermain bulutangkis dengan warga di perumahan yang saya tinggali. Kami biasanya bermain mulai jam 20.00 an hingga jam 23.00. Bilapun dalam semalam hanya bermain dua game (dua kali), tapi itu cukup menguras keringat.

Kebetulan, selepas bermain bulutangkis, masih menyibukkan diri di depan laptop. Memberesi tulisan teman-teman jurnalis muda di media lokal Sidoarjo yang saya besarkan bersama beberapa teman.

Biasanya, ketika Rabu saya sengaja mengosongkan jadwal demi fokus di rumah agar ketika malam tiba, urusan memberesi tulisan sudah kelar.

Tapi, karena Rabu kemarin seharian beraktivitas di luar rumah, malamnya masih berurusan dengan tulisan-tulisan itu. Dan, lembur absurd itulah yang membuat pertahanan tubuh saya jebol.

Drop. Daya tahan tubuh menurun. Sakit.

Apa yang salah?

Tentu saja karena memaksakan tetap bermain bulutangkis. Niatnya memang refreshing. Bermain plus ngobrol seru bareng tetangga setelah seharian beraktivitas di Surabaya.

Tapi itu keliru.

Badan capek ya seharusnya beristirahat. Bukan dipaksakan berolahraga. Meski itu menyenangkan.

Toh, bermain bulutangkis masih bisa di pekan berikutnya. Toh, refreshing bisa lewat jalan pagi keesokan harinya seperti biasanya.

Tapi memang, namanya penyesalan itu selalu datang setelah kejadian. Tidak di awal. Sebab, kalau sebelum kejadian, namanya bukan menyesal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun