Timnas Indonesia masih belum bisa 'pecah telur' kala melawan Singapura di babak knock out Piala AFF.
Ya, Indonesia masih belum mampu mengalahkan Singapura ketika bertemu di babak gugur turnamen sepak bola level Asia Tenggara yang dimulai tahun 1996 tersebut.
Tadi malam, Indonesia yang unggul satu gol di babak pertama, dipaksa puas meraih hasil imbang 1-1 di semifinal pertama Piala AFF di National Stadium, Singapura, Rabu (22/11).
Gol apik Witan Sulaeman lewat kerja sama one two dengan Asnawi Mangkualam yang diawali nutmeg (mengolong pemain lawan), dibalas gol penyerang yang juga top skor Singapura di Piala AFF 2020, Ihsan Fandi di menit ke-70.
Hasil ini membuat Indonesia masih dilanda penasaran. Setelah bertahun-tahun dan berganti-ganti pelatih, rasanya susah sekali mengalahkan Singapura di babak gugur Piala AFF.
Sebelumnya, dalam pertemuan di babak gugur Piala AFF (semifinal dan final), Tim Garuda belum pernah menang atas Tim Singa Singapura.
Perjumpaan pertama terjadi di semifinal Piala AFF 1998 di Vietnam yang masih digelar single game. Kala itu, Singapura mengalahkan Indonesia 2-1. Singapura lantas meraih gelar pertama mereka di turnamen ini.
Lalu, di final Piala AFF 2004, dalam pertandingan final dua leg, Tim Garuda kalah 1-3 di Jakarta di leg pertama dan kalah 1-2 di leg kedua National Stadium. Singapura juara. Mereka meraih gelar ketiga di Piala AFF seperti saya ulas di tulisan ini https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/61c286da17e4ac113b3d9173/tiga-senjata-singapura-yang-harus-diwaspadai-indonesia-di-semifinal.
Alasan hasil semifinal pertama tidak buruk untuk Indonesia
Tentu saja, hanya meraih hasil imbang setelah sempat unggul lebih dulu, memang mengecewakan. Â Hasi imbang ini beda rasanya dibandingkan ketika Indonesia menahan Vietnam 0-0 di fase grup.