Toh, hasil imbang 1-1 di semifinal itu tidak buruk-buruk amat bagi Indonesia. Bahkan, bisa dibilang, hasil ini bagus untuk Indonesia. Utamanya dalam kaitan menyongsong pertandingan semifinal kedua, Sabtu (25/2) nanti.
Bila harus menjelaskan panjang lebar, ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan untuk menguatkan pendapat bahwa hasil di laga semifinal pertama itu masih bagus untuk Indonesia.
Apa saja?
Alasan pertama, dengan hasil imbang di semifinal leg I, Timnas Indonesia tidak merasa jumawa. Sebaliknya, Tim Garuda akan merasa waspada menyambut semifinal kedua nanti.
Memang, akan sangat bagus bila punya bekal kemenangan di semifinal pertama. Minimal, Indonesia hanya butuh hasil imbang di semifinal kedua bila ingin lolos ke final.
Namun, bagaimana bila itu justru menjadi situasi yang melenakan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan. Bagaimana bila kemenangan yang berujung pujian berlebihan, justru memabukkan. Malah menjadi seperti racun yang meracuni Tim Garuda.
Nyatanya, setelah puji-pujian seiring kemenangan hebat 4-1 atas Malaysia di pertandingan terakhir fase grup, penampilan Indonesia cenderung menurun saat melawan Singapura.
Kita yang melihat langsung pertandingan semifinal pertama tadi malam dari layar televisi, bisa melihat betapa Timnas tidak tampil sekeren seperti saat melawan Malaysia. Terlebih di babak kedua.
Mungkin saja beberapa pemain merasa kelelahan dengan jadwal beruntun. Mungkin juga Singapura yang memang bermain lebih cerdas. Atau, bagaimana jika Tim Garuda sempat merasa overpede menyusul kemenangan gagah atas Malaysia.
Karenanya, hasil imbang 1-1 melawan Singapura tadi malam harus dilihat dari sudut pandang ini. Bahwa, dengan hasil imbang di leg I, Asnawi dan kawan-kawannya akan menyambut semifinal kedua dengan motivasi berbeda.
Motivasinya adalah menang. Bukan sekadar bermain imbang. Motivasinya adalah menganggap Singapura lawan yang tidak bisa disepelekan. dari situ, waspada akan muncul. Diharapkan, mereka bisa tampil all out dan memenangi laga semifinal kedua.