Di Piala AFF 2018 itu, Indonesia dan Singapura akhirnya tersingkir di fase grup. Kalah bersaing dengan Filipina dan Thailand yang lolos ke semifinal.
Indonesia juga satu grup dengan Singapura di Piala AFF 2016.
Kala itu, Indonesia yang tertinggal di babak pertama, meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Singapura lewat gol dari Andik Vermansah dan Stefano Lilipay di babak kedua. Kemenangan ini membawa Indonesia lolos ke semifinal bersama Thailand. Sementara Singapura ada di posisi juru kunci karena tidak pernah menang.
Pertemuan Indonesia melawan Singapura di babak knock out yang paling diingat, terjadi di final Piala AFF 2004. Kala itu, Tim Garuda kalah 1-3 di Jakarta dan kalah 1-2 di National Stadium. Singapura pun juara. Gelar ketiga mereka di Piala AFF.
Tapi memang, Singapura kala itu sedang bagus-bagusnya dengan pemain seperti Noh Alam Shah, Indra Sahdan Daud, Agu Casmir, Khairul Amri, Baihakki Khaizan, Itimi Dickson, bek kelahiran Inggris, Daniel Bennett, serta kiper mereka, Lionel Lewis yang terpilih jadi pemain terbaik turnamen.
Bagaimana kali ini?
Singapura yang kini dilatih pelatih asal Jepang, Tatsuma Yoshida, dihuni banyak pemain veteran.
Seperti bek Safuwan Baharudin (30 tahun), gelandang yang juga kapten tim, Hariss Harun (31 tahun), Shahdan Sulaiman (33 tahun). Malah, saat melawan Thailand, Singapura memainkan kiper Hasan Sunny yang berusa 37 tahun.
Tapi, Singapura punya penyerang muda, Ikhsan Fandi (22 tahun) yang sudah mencetak dua gol dan jadi top skor tim.
Ah, semoga Asnawi dkk kembali tampil trengginas, cool, dan bermental kuat seperti saat melawan Malaysia. Menarik ditunggu, strategi seperti apa yang akan dikembangkan coach Shin Tae-yong untuk melawan Singapura nanti.
Salam.