Dengan dua pertandingan semifinal digelar di Singapura, tentu pemain-pemain Indonesia harus siap menghadapi 'pemain ke-12' Timnas Singapura, yakni penonton.
Bahkan, kabarnya, tiket untuk pertandingan dua leg semifinal, sudah ludes terjual hanya beberapa jam setelah pemesanan dibuka. Itu menjadi bukti antusiasnya suporter Singapura.
Namun, dengan mental kuat antimelempem yang ditunjukkan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawannya saat melawan Malaysia, seberapapun banyaknya suporter tuan rumah, seharusnya tidak membuat Tim Garuda merasa insecure.
Ingat, meski sejarah pertemuan melawan Singapura di Piala AFF selalu ketat, tetapi nuansa pertandingannya sejatinya berbeda bila dibandingkan melawan Malaysia. Sisi emosinya berbeda.
Singapura kini tak terlalu istimewa
Nah, bila sudah bisa mengatasi Malaysia, Indonesia seharusnya lebih percaya diri melawan Singapura.
Terlebih, penampilan Singapura di fase penyisihan Grup A Piala AFF 2020 sebenarnya tidak terlalu istimewa. Utamanya bila dibandingkan dengan Thailand, pesaing mereka di Grup A yang selalu menang dalam 4 pertandingan.
Dari empat pertandingan, Singapura menang tiga kali dan sekali kalah. Tiga kemenangan tersebut yakni 3-0 atas Myanmar, 2-1 atas Filipina, 2-0 atas Timor-Leste. Di laga terakhir, Singapura kalah 0-2 dari Thailand.
Merujuk catatan Singapura yang memasukkan 7 gol, itu menjadi cerminan bahwa penyerangan Singapura tidak lebih hebat dari Vietnam ataupun Malaysia yang mencetak gol lebih banyak dari mereka.
Gawang Singapura juga sudah kemasukan tiga kali. Itu artinya, ada celah yang bisa dieksploitasi lini serang Indonesia. Shin Tae-yong dan para asistennya pastinya sudah melihat video penampilan tim Singapura di fase penyisihan.
Ah ya, Indonesia kali terakhir bertemu Singapura di Piala AFF 2018 lalu saat berada satu grup. Indonesia kalah 0-1 di laga pertama Grup B yang dimainkan di National Stadium Singapura.