Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Indonesia Kini di "Pole Position", tapi Jalur ke Semifinal Masih Terjal

13 Desember 2021   08:15 Diperbarui: 13 Desember 2021   18:02 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemenangan atas Laos membuat Indonesia kini berpeluang besar ke semifinal Piala AFF 2020. Tapi, jalan masih terjal/Foto: Antara/Humas PSSI

Kemenangan 5-1 Timnas Indonesia atas Kamboja dan keberhasilan Vietnam membekuk Malaysia 3-0, Minggu (12/12) malam membuat persaingan di Grup B Piala AFF 2020 semakin memanas.

Persaingan kini mengerucut pada Indonesia, Vietnam, dan Malaysia yang memperebutkan dua 'tiket' lolos ke babak semifinal. Ini seperti prediksi sebelum turnamen dimulai.

Sementara Laos dipastikan tersingkir usai kalah beruntun di tiga pertandingan. Adapun Kamboja yang telah kalah dua kali dan minus empat gol, sepertinya bakal bernasib sama.

Lalu, siapa di antara Indonesia, Vietnam, dan Malaysia yang bakal lolos ke semifinal? Dengan kata lain, siapa satu di antara tiga tim ini yang akan tersingkir.

Hasil tadi malam membuat Indonesia dan Vietnam kini berada dalam situasi di atas angin dibandingkan Malaysia.

Sebab, Indonesia dan Vietnam masih memiliki dua pertandingan. Sementara Malaysia hanya punya satu pertandingan sisa. Meski segala sesuatu bisa terjadi.

Indonesia kini memimpin klasemen Grup B

Ya, ibarat balapan MotoGP di lintasan sirkuit, pesta gol Indonesia ke gawang Laos tadi malam membuat Tim Garuda kini berada di pole position alias garis terdepan balapan dalam upaya lolos ke semifinal.

Sebagai informasi, Piala AFF 2020 menerapkan aturan selisih gol sebagai rujukan utama setelah jumlah poin untuk menentukan posisi di klasemen bila dua atau tiga tim memiliki poin yang sama. Bila selisih gol ternyata sama, jumlah gol memasukkan jadi rujukan berikutnya. Jadi bukan head to head.

Nah, merujuk aturan itu, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan sangat diuntungkan oleh pesta gol ke gawang Laos.

Indonesia kini memimpin klasemen Grup B dengan 6 poin dan selisih gol surplus 6 (9-3). Vietnam ada di peringkat dua dengan 6 poin dan surplus 5 gol (5-0). Sementara Malaysia ada di peringkat tiga dengan 6 poin dan surplus 3 gol (7-4).

Hanya saja, meski berada di pole position dan berpeluang ke semifinal, tetapi jalur yang akan dilalui Indonesia bakal terjal.

Sebab, di dua pertandingan berikutnya, Indonesia akan menghadapi Vietnam pada Rabu (15/12) dan Malaysia di laga terakhir pada 19 Desember mendatang.

Di atas kertas, laga melawan Vietnam dan Malaysia yang merupakan pesaing langsung bagi Indonesia, jelas akan lebih berat ketimbang melawan Kamboja ataupun Laos.

Situasinya begini.

Bila menang atas Vietnam, peluang Indonesia untuk lolos ke semifinal sangat besar. Indonesia akan mengumpulkan 9 poin dan juga selisih gol paling bagus.

Bilapun kalah dari Malaysia di laga terakhir, Indonesia masih bisa lolos. Namun, dengan catatan, Indonesia tidak boleh kalah dengan banyak gol. Sebab, Malaysia masih bisa mengumpulkan 9 poin bila mengalahkan Indonesia. Tapi, Negeri Jiran ini masih harus menambah banyak gol.

Namun, bila bermain imbang atau malah kalah dari Vietnam, Indonesia bakal melakoni laga hidup mati melawan Malaysia di pertandingan terakhir.

Meski, Indonesia sejatinya hanya butuh hasil imbang kala melawan Malaysia karena memiliki selisih gol lebih baik (asal tidak kalah tiga atau empat gol saat Vietnam).

Malaysia sendiri, usai kekalahan dari Vietnam tadi malam, kini tinggal menghadapi Indonesia. Dan tentu, mereka bakal tampil mati-matian untuk menghidupkan peluang lolos.

Vietnam diuntungkan jadwal

Bila Indonesia harus melewati jalan terjal, tidak demikian halnya dengan Vietnam.

Kemenangan meyakinkan tiga gol atas Malaysia yang merupakan ulangan laga final Piala AFF 2018 lalu, memberi keuntungan besar bagi Vietnam.

Kini, jalan tim juara Piala AFF 2008 dan 2018 ini untuk ke semifinal tidak seterjal jalur yang dilalui Indonesia. Bisa dibilang, jadwal memberi keuntungan pada Vietnam.

Sebab, bilapun kalah dari Indonesia di pertandingan ketiga nanti, tetapi Vietnam akan menghadapi Kamboja di pertandingan terakhir (19/12). Tentu saja, melawan Kamboja lebih 'menyenangkan' dibandingkan dengan jadwal Malaysia yang menghadapi Indonesia.

Di atas kertas, Vietnam bisa mengalahkan Kamboja.

Bahkan mungkin bisa menang dengan banyak gol melawan Kamboja yang sudah kemasukan 7 gol dalam dua pertandingan melawan Malaysia dan Indonesia. Lha wong Malaysia saja bisa dikalahkan tiga gol.

Menariknya, pertandingan terakhir nanti akan digelar bersamaan pada Minggu (19/12) malam pukul 20.30 waktu Singapura. Artinya, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia tidak bisa 'main mata'.

Menariknya lagi karena turnamen ini memberlakukan selisih gol sebagai rujukan utama setelah poin. Sebab, dengan jumlah gol menjadi rujukan, maka setiap tim bakal tampil all out untuk mencetak gol.

Situasi Timnas Indonesia lebih baik dibandingkan di Piala AFF 2018

Apapun itu, situasi yang dihadapi Timnas Indonesia kini masih lebih baik bila dibandingkan dengan di Piala AFF tahun 2018 lalu.

Kala itu, Indonesia gagal lolos ke semifinal karena hanya finish di peringkat empat dengan merasakan dua kekalahan dari Singapura dan Thailand lalu imbang di laga terakhir melawan Filipina. Indonesia hanya sekali menang atas Timor Leste.

Tetapi memang, penampilan Timnas Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong terlihat lebih oke. Laga tadi malam menunjukkan, Shin tae-yong mampu memperbaiki beberapa kelemahan yang terlihat kala menghadapi Kamboja di laga pertama.

Tim Garuda mampu unggul ball possession 75 persen. Bahkan mampu menghasilkan 26 shots ke gawang dengan sembilan di antaranya on target. Akurasi umpan juga mencapai 86 persen.

Meski, Timnas Indonesia awalnya sempat kesulitan membongkar pertahanan Laos yang bermain defensif dengan menumpuk pemain di lini pertahanan dan menunggu momen serangan balik.

Indonesia baru bisa unggul lewat eksekusi penalti Asnawi Mangkualam di menit ke-23. Lalu Irfan Jaya menambah keunggulan Indonesia menjadi 2-0 lewat gol di menit ke-34.

Laos sempat menipiskan skor lewat gol Kydavone Souvany melalui serangan balik cepat di menit ke-41. Skor 2-1 jadi penutup cerita di babak pertama.

Di babak kedua, entah apa yang disampaikan Shin Tae-yong di ruang ganti, Timnas Garuda tampil lebih ganas.

Keputusan Shin Tae-yong memasukkan Witan Sulaeman menggantikan Kushedya Yudho dan Elkan Baggot mengisi posisi Rahmat Irianto terlihat tepat. Witan mencetak gol ketiga di menit ke-56 usai meneruskan umpan Irfan Jaya.

Keptuusan Shin Tae-yong memainkan Ezra Walian di menit ke-71 untuk menggantikan Dedik Setiawan, juga langsung terlihat hasilnya. Ezra mencetak gol di menit ke-77 meneruskan umpan Witan. Pesta gol Indonesia dilengkapi oleh Evan Dimas lewat golnya di menit ke-84.

Menarik ditunggu, akan seperti apa komposisi starting XI Indoensia saat melawan Vietnam nanti.

Entah apakah Shin tae-yong akan memainkan Elkan Baggot, Ezra, dan Witan sebagai starter. Ataukah komposisi 11 pertama tetap seperti saat melawan Laos. Tunggu jawabannya Minggu nanti. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun