Tapi yang jelas, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan tidak boleh jemawa apalagi meremehkan Laos.
Bilapun Indonesia unggul head to head dalam beberapa pertemuan melawan Laos di Piala AFF masa lalu, cukuplah itu menjadi bekal penambah motivasi.
Sebenarnya, bagaimana kekuatan Laos sekarang?
Dibandingkan dengan para kontestan di Grup B seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, ataupun Kamboja, kekuatan Laos memang masih di bawah. Namun, secara individu pemain, Laos telah berkembang pesat. Mereka punya pemain-pemain muda potensial.
Pelatih asal Singapura, V.Selvaraj membawa banyak pemain muda di Piala AFF kali ini.
Menurut data rataan usia pemain di tim peserta Piala AFF 2020 (average age of teams), pemain-pemain Laos rata-rata berusia 22 tahun. Laos ada di peringkat dua di bawah Timor Leste dalam urusan pemain muda.
Menariknya, beberapa pemain senior Laos berkarier di Liga Thailand yang dianggap sebagai salah satu liga elit di Asia Tenggara.
Ada nama gelandang serang Phoutthasay Khochalern (25 tahun) yang kini bermain di klub Samut Prakan City yang merupakan kontestan Thai League 1. Khochalern yang mengenakan kostum nomor 10, merupakan playmaker Laos.
Lalu ada kapten tim Soukaphone Vongchiengkham (29 tahun) yang bermain di klub Liga 2 Thailand, Udon Thani. Serta pemain senior Mitsada Saytaifah (31 tahun) yang bermain di Satun United, klub Thai Keague 3.
Bahkan, penyerang mereka, Billy Ketkeophomphone (31 tahun) bermain di Liga Prancis.
Billy yang memang kelahiran Prancis tapi lantas membela Laos, kini main di klub Ligue 2 Prancis, Dunkerque. Sebelumnya, dia pernah main di klub LIgue 1 seperti Angers ataupun Auxerre.