Karenanya, permainan dalam reli poin bisa berlangsung lebih singkat. Apalagi bila terjadi permainan cepat.
Meski, ada juga pertandingan yang sampai 1,5 jam an lebih karena untuk mendapat satu poin harus melalui adu puluhan pukulan. Apalagi bila harus berlangsung game ketiga karena kemenangan sama 1-1.
Dulu, saat masih sistem pindah bola, kita mengenal istilah deuce alias perpanjangan waktu. Deuce terjadi bila poin sama kuat di angka 10-10 untuk tunggal putri dan 14-14 untuk tunggal putra dan ganda putra/putri.
Kini, dalam sistem reli 21 poin, ada istilah setting point. Maknanya sebenarnya tidak beda jauh dengan deuce. Perpanjangan waktu.
Setting point terjadi ketika poin kedua pemain/pasangan sama kuat 20-20. Lantas, siapa yang mendapatkan selisih dua poin lebih dulu, dia yang akan menang. Semisal 22-20, atau 24-22.
Lalu, adakah batasan poin untuk setting point ini? Ada.
Poin maksimalnya adalah 30 poin. Jadi, ketika poin masih sama kuat 29-29, maka tidak berlaku lagi selisih dua angka. Tapi, pemain yang lebih dulu mendapat 30 poin lah yang menang.
Sebab, andai tidak dibatasi poinnya, entah kapan akan selesainya pertandingannya. Bisa-bisa masih terus sama kuat sampai di angka 40-40 atau 50-50 hehe. Pemain tentu akan kelelahan.
Dalam situasi setting point, ketenangan dan mentalitas pemain akan menjadi penentu.
Sebab, kesalahan sekecil apapun semisal servis menyangkut di net atau pengembalian shuttlecock keluar lapangan, bisa berakibat pada kekalahan ataupun sebaliknya.