Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Mengulik Istilah-istilah Kekinian di Bulu Tangkis Agar Tak Mati Gaya Saat Nobar

22 November 2021   08:58 Diperbarui: 22 November 2021   22:07 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem penilaian dalam pertandingan bulu tangkis seringkali mengalami transformasi.

Dulu, kita mengenal yang namanya "sistem pindah bola". Generasi bapak-bapak dengan rentang usia 40 tahun seperti saya, pasti paham sistem ini. Sebab, dulunya terbiasa bermain bulutangkis dnegan sistem ini.

Dikutip dari Kompas.com, dalam sistem pindah bola, utamanya dalam permainan ganda, setiap pasangan memiliki hak untuk melakukan servis sebanyak dua kali. Hak ini dimiliki tiap pemain.

Kesempatan untuk melakukan servis sebanyak dua kali tidak berlaku pada awal set.

Nah, untuk perolehan poin, hanya pemain/pasangan yang tengah memiliki hak servis yang bisa mendapatkan poin ketika shuttlecock masuk ke daerah lawan atau pukulan lawan keluar lapangan. Sementara pemain yang tidak mendapat jatah servis, berupaya agar pindah bola untuk bisa mencari poin. 

Dulu, di tahun 90-an, sistem pindah bola menganut game 15 poin x 3 game untuk tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri. Sementara untuk tunggal putri hanya sampai 11 poin. Jika skor 1-1, dilanjutkan ke game ketiga.

Di pertengahan era 2000, pernah juga menganut sistem 7 poin x 5 game. Sistem ini dipakai karena sistem 15x3 dianggap memakan durasi yang lama dan tidak terprediksi.

Dalam sistem 7x5 ini, pemain dinyatakan menang jika telah merebut tiga dari lima gim yang ada. Namun, sistem ini tak berlangsung lama. Sebab, soal durasi tak sepenuhnya teratasi karena masih menetapkan pindah bola.

Kini, bulutangkis menerapkan sistem reli. Dalam sistem ini, setiap pasangan hanya punya satu kali kesempatan melakukan servis. Tak ada servis kedua. Sistem reli poin yang terbaru adalah sistem reli 21 poin.

Dalam reli poin, raihan poin tidak hanya dimiliki mereka yang melakukan servis.

Poin bisa didapat ketika pemain mematikan lawan ataupun kesalahan yang dilakukan lawan. Servis yang menyangkut di net atau tidak sampai ke kotak permainan, juga langsung berbuah poin. Jadi, tidak ada lagi pindah bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun