Namun, Ko/Shin rupanya enggan melepas game kedua yang artinya laga berlanjut ke game ketiga.
Di masa setting point di mana pemain harus mendapatkan margin dua angka untuk menang, mereka mampu mendapatkan dua poin beruntun. Ko/Shin pun menang 22-20. Mereka pun tampil sebagai juara French Open 2021.
Ko/Shin memang sedang tampil bagus
Harus diakui, ganda senior Korea ini sedang tampil bagus di Paris. Meski tidak masuk dalam daftar pemain unggulan di French Open, Ko/Shin mampu menjungkalkan beberapa pemain unggulan.
Di perempat final, mereka mengalahkan ganda senior Indonesia, Hendra Setiawan (37 tahun) dan Mohammad Ahsan (34 tahun) yang menjadi unggulan 2 lewat kemenangan rubber game 16-21, 21-19, 21-13.
Lalu di semifinal, Sabtu (30/10), mereka mengalahkan ganda Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang menjadi unggulan 4, juga lewat rubber game 14-21, 21-10, 24-20.
Dua pertandingan itu menjadi bukti, Ko/Shin punya mental tangguh. Mereka tertinggal di game pertama, tetapi mampu berbalik menang di game kedua dan ketiga.
Ketangguhan mental itu tidak terlepas dari pengalaman panjang mereka. Ya, Ko/Shin bukan pasangan kemarin sore. Mereka sudah senior. Ko Sung-hyun kini berusia 34 tahun dan Shin Baek-cheol 32 tahun.
Mereka berstatus juara dunia karena pernah memenangi kejuaraan dunia 2014 silam. Mereka bahkan pernah menempati ranking 1 dunia pada 2013 silam.
Meski, sepanjang semestar kedua tahun 2019 sejak memenangi US Open pada Juli 2019 hingga tahun 2020 lalu, mereka sempat 'menghilang' dan baru muncul akhir tahun 2021 ini. Itu yang membuat mereka kini hanya menempati ranking 26 dunia.
Tetapi dengan penampilan seperti di Paris, Ko/Shin layak diwaspadai. Utamanya di Indonesia Masters dan Indonesia Open yang digelar di Bali pada November ini.
Meski sudah 'berumur', tetapi mereka terbukti mampu meladeni permainan cepat ganda generasi setelah mereka seperti Marcus/Kevin dan Aaron Chiah/Soh Wooi Yik.