Sebab, di game keempat yang memainkan ganda, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto diprediksi bisa menang atas pasangan Mathias Christiansen (27 tahun) dan Frederik Sogaard (24 tahun).
Benar saja, Fajri--sebutan untuk Fajar/Rian yang tampil percaya diri dan penuh motivasi, tidak kesulitan mengalahkan pasangan Denmark yang belum lama dipasangkan ini.
Menampilkan permainan menyerang dan pertahanan solid, Fajri mampu mendominasi ganda Denmark. Bahkan, memaksa mereka melakukan beberapa kesalahan sendiri.
Unggul 21-14 di game pertama, Fajar dan Rian semakin merajalela di game kedua. Mereka unggul 11-4 di interval pertama. Bahkan sempat unggul dengan jarak 10 poin.
Sampai di sini, suporter tuan rumah yang awalnya antusias mendukung pemain-pemain Denmark, mulai terdiam. Mereka sadar, ganda Indonesia lebih oke.
Pasangan Denmark sempat mendekat di angka 14-19. Namun, hanya sampai di situ perlawanan mereka. Fajar dan Rian menuntaskan game ini dengan kemenangan 21-14.
Kemenangan Fajri membuat Indonesia unggul 3-1 atas Denmark.
Skor 3-1 itu membuat game kelima yang sedianya mempertemukan Shesar Hireen Rhustavito melawan pemain senior Denmark, Hans-Kristian Vittinghus (35 tahun) tidak digelar. Sebab, Indonesia sudah memastikan ke final.
Indonesia bertemu China di final ke-20
Di final yang akan dimainkan Minggu (17/10) mulai pukul 13.00 waktu Denmark atau pukul 18.00 WIB, Indonesia akan menghadapi 'musuh bebuyutan', China.
Di semifinal yang dimainkan bersamaan, China mampu mengalahkan Jepang 3-1 yang merupakan laga ulangan final Piala Thomas 2018 silam.