Kawan itu pun lantas menyampaikan kondisi sebenarnya kepada orang-orang yang penasaran itu.
"Ya aku bilang kalau dia masih bekerja di tempatku. Belum resign. Padahal, kalau dia izin baik-baik, aku juga mau mendengarkan, mas. Mungkin dia nggak mengira bila tempat yang dia lamar itu ternyata kenal dan menelpon aku," sambung kawan saya itu.
Akhir cerita, si anak buah itu akhirnya diberhentikan di bulan Oktober ini.
Sebelumnya, dia sudah menyampaikan berencana mundur di bulan November. Tanpa memberitahu alasannya.
Ternyata dirinya sedang menunggu kabar hasil melamar ke tempat lain. Dia yakin bakal diterima dan bersiap angkat kaki dari tempat bekerjanya sekarang.
Pelajaran dari cerita nyata kawan tersebut, bekerja itu memang harus fokus. Harus serius bekerja untuk menciptakan hasil yang bagus. Sebab, atasan tidak menutup mata dengan pekerjaan kita.
Jangan hanya mau menerima gaji tapi nggak doyan kerja. Apalagi malah memikirkan kerja di tempat yang lain yang konon lebih oke. Apa iya ada atasan yang mau menggaji anak buah yang bermalas-malasan.
Perihal alasan orang menduakan pekerjaan
Sebenarnya, apa alasan yang mendorong orang lantas terpikir untuk menduakan pekerjaannya?
Dari beberapa obrolan dengan kawan-kawan, kebanyakan karena beralasan gajinya tidak cukup sehingga ingin menambah penghasilan.
Karenanya, mereka tergoda untuk mencari pekerjaan yang bisa memberi salary lebih dari cukup. Itu mungkin hal jamak yang pernah dilakukan banyak orang di dunia kerja.