Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menang Tipis atas Taiwan, Evan Dimas dkk Tak Perlu Berkecil Hati, Pede Sambut Laga Leg II

8 Oktober 2021   10:28 Diperbarui: 8 Oktober 2021   10:39 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramai Rumakiek dan Evan Dimas (6) membawa Indonesia menang 2-1 atas Taiwan di laga leg I play off Kualifikasi Piala Asia 2023/Foto: PSSI/Kompas.com

Di sepak bola, kemasukan gol di menit akhir itu sungguh menyebalkan. Pemain-pemain yang bermain sebal luar biasa. Suporternya juga kesal. Pahit.

Apalagi bila gol di menit akhir itu terjadi di laga 'kandang' dalam pertandingan dua leg yang memberlakukan sistem home and away. Terlebih dengan adanya aturan gol tandang. Itu tentu sebuah kerugian besar.

Situasi itulah yang dirasakan Timnas Indonesia ketika mengalahkan Taiwan 2-1 pada laga leg pertama play off Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Chang Arena, Buriram, Thailand, Kamis (7/10/2021) malam WIB.

Hingga menit ke-89, Indonesia sebenarnya masih unggul dua gol. Anak muda asal Jayapura, Papua, Ramai Rumakiek (19 tahun) mencetak gol pertama di menit ke-16.

Indonesia menggandakan keunggulan di awal babak kedua lewat gol sang kapten, Evan Dimas Darmono usai meneruskan umpan sodoran Kushedya Yudo.

Sayangnya, di menit ke-90, gawang Indonesia jebol. Pemain-pemain Indonesia lengah. Bermula dari free kick, Taiwan bisa memperkecil skor lewat gol Heng pin-Hsu.  

Tak perlu berkecil hati meski menang tipis

Keteledoran yang berujung kemasukan gol di menit-menit akhir itu bak seperti menjadi penyakit tahunan yang tak kunjung hilang. Sebelumnya, timnas juga cukup sering mengalami situasi begitu.

Kemenangan 2-1 atas Taiwan itu rupanya belum bisa melegakan semua suporter. Utamanya suporter di dunia maya.

Dari beberapa komentar netizen di kolom komentar akun Instagram yang mengabarkan informasi seputar sepak bola, ada yang menyebut skor 2-1 atas Taiwan itu bukan kemenangan yang meyakinkan.

"Harusnya bisa menang 5-0," celetuk seorang warganet.

Namun, masih lebih banyak pendukung yang mengapresiasi permainan Tim Garuda. Mereka menilai timnas tampil berbeda dibanding permainan sebelum-sebelumnya.

Meski, ada beberapa aspek yang belum maksimal. Seperti salah umpan yang terlalu kencang, penyelesaian akhir, dan juga konsentrasi pemain.

"Kenapa kalau lagi panas-panasnya menyerang, gliran ada jeda malah kebobolan dari situasi yang biasa saja. Itu penyakit timnas yang pernah hilang, yaitu hilang konsentrasi," sebut salah seorang netizen.

Namanya suporter, pasti komentarnya beragam. Dan memang, hasil apapun, kalaupun menang,  tidak lantas bisa menyenangkan semua orang.

Tapi yang jelas, kemenangan tipis itu tidak seharusnya membuat Evan Dimas kawan-kawannya berkecil hati. Bagaimanapun, mereka menang. Dan itu menjadi bekal menantang Taiwan di laga 'away' pada laga leg II, Senin (11/10).

Ya, bagaimanapun, bermain dengan status sebagai tim tamu dengan berbekal kemenangan di laga pertama, tentu lebih bagus dibandingkan hasil imbang, apalagi kalah.

Bekal itu seharusnya sudah menjadi motivasi tersendiri bagi tim Garuda untuk mempertahankan keunggulan alias tidak kalah di kandang Taiwan.

Tapi, sebenarnya, bukan hanya hasil di leg pertama itu yang menjadi bekal Timnas Indonesia kala menghadapi Taiwan di Senin nanti. Namun, lebih kepada permainan enak dilihat yang diperlihatkan anak asuh Shin Tae-yong.

Koneksi Arek Suroboyo di lini tengah Indonesia

Tadi malam, Indonesia yang bermain dengan skema 4-2-3-1, memang tampil menyerang. Shin Tae-yong memasang Kushedya Yudo sebagai targetman dengan dukungan trio Evan Dimas, Irfan Jaya, dan Ramai Rumakiek.

Tahu butuh banyak gol di kandang sendiri demi mengamankan pertandingan leg kedua di Taiwan, tim merah hitam menggempur pertahanan Taiwan.

Alih-alih bermain dengan diagonal long pass alias umpan-umpan panjang melambung, Indonesia bermain dengan umpan satu dua sentuhan mengalir cepat yang cukup enak dilihat.

Dua pemain yang berposisi full back, Asnawi Mangkualam dan Miftah Anwar Sani bermain enerjik selayaknya full back yang tidak hanya piawai bertahan tapi juga rajin membantu penyerangan.

Arek Suroboyo, Rachmat Irianto (22 tahun) yang dipasang sebagai gelandang bertahan, mampu memainkan perannya sebagai holding midfieder bersama rekan setimnya di Persebaya, Ricky Kambuaya.

Serangan Indonesia banyak bermula dari umpan-umpan putra legenda Persebaya, Bejo Sugiantoro itu.

Sodoran bolanya ke Evan Dimas yang bermain di depannya, lantas diolah menjadi umpan-umpan enak bagi para penyerang. Koneksi arek Suroboyo sangat mewarnai permainan Indonesia.

Permainan cepat itu membuat Indonesia bisa menciptakan banyak peluang. Ya, Indonesia sebenarnya berpeluang menang besar di laga tadi malam.

Ketika unggul, Indonesia mampu menciptakan banyak peluang via situasi open play maupun set piece lewat Yudo, Irfan Jaya, dan Syahrian Abimanyu. Utamanya Egy Maulana Vikri yang mendapatkan banyak peluang usai masuk menggantikan Ramai Rumakiek di menit ke-27.

Egy yang bermain di kompetisi Eropa, sebenarnya tampil di apik di laga tadi malam. Meski sempat terlihat belum panas saat awal-awal masuk lapangan, dia lantas terlibat dalam skenario serangan Indonesia. Beberapa kali Egy melepas tendangan keras on target yang masih bisa diselamatkan kiper Taiwan.

Dikutip dari Kompas.com, Pelatih Shin Tae-yong yang meraih kemenangan perdana sebagai pelatih timnas Indonesia di laga resmi, mengapresiasi penampilan anak asuhnya.

"Saya mengucapkan selamat kepada para pemain yang bekerja keras dalam bermain," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers seusai laga.

Pelatih yang pernah membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 ini secara khusus menyoroti banyaknya peluang yang didapat Indonesia tetapi tidak menjadi gol. Termasuk gol lawan di menit akhir. Namun, ia menyadari, itu semua bagian dari proses.

"Banyak peluang untuk mencetak lebih banyak gol yang tak bisa dimanfaatkan. Hal tersebut cukup disayangkan. Juga saat kemasukkan satu gol pada menit akhir. Tetapi, semua masih dalam tahap proses agar tim ini dapat tampil lebih baik," sambung Shin Tae-yong seperti dikutip dari https://bola.kompas.com/read/2021/10/07/23384288/indonesia-vs-taiwan-shin-tae-yong-senang-garuda-menang-tetapi?page=all.

Harus Pede hadapi laga leg II

Soal finishing touch itu memang menjadi pekerjaan rumah yang harus diberesi oleh Shin Tae-yong jelang menghadapi Taiwan pada laga leg kedua di tempat yang sama, Senin (11/10/2021) nanti.

Tapi yang jelas, kemenangan tadi malam seharusnya membuat Evan Dimas dan kawan-kawan jadi lebih percaya diri menyongsong pertandingan kedua nanti. Tapi bukanover pede.

Kemenangan atas Taiwan itu membuat Timnas Indonesia keluar dari rentetan hasil tanpa kemenangan di laga resmi. Dinukil dari Kompas.com, sebelumnya Timnas Indonesia tidak mampu menang dalam 10 laga resmi beruntun.

Andai di laga kedua nanti Tim Garuda kembali bermain trengginas seperti di leg pertama, peluang menang terbuka lebar.  

Dengan catatan, dua bek tengah, Fachruddin dan Victor Igbonefo kembali tampil solid. Termasuk kiper Muhammad Riyandi yang tadi malam melakukan penyelamatan penting di awal laga.

Kita juga patut menunggu perbaikan yang dilakukan Shin Tae-yong untuk mempertajam lini depan. Kushedya Yudo perlu bermain lebih sabar dan mematikan bila mendapatkan peluang.

Selain itu, yang harus diwaspadai adalah permainan keras Taiwan. Tadi malam, pemain Taiwan beberapa kali melakukan pelanggaran keras. Tiga pemain Taiwan diganjar kartu kuning.

Ramai Rumakiek mengalami cedera. Begitu juga Miftah Anwar Sani yang terlihat memegangi kakinya sehingga digantikan di awal babak kedua.

Pendek kata, menghadapi Taiwan di leg kedua nanti, pemain-pemain Indonesia tak perlu overpede dengan kemenangan di leg I. Rahmat Irianto dkk juga tidak perlu mengingat kekecewaan kemasukan gol di menit akhir. Biarlah itu menjadi pelecut untuk lebih baik di pertandingan leg kedua. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun