"Harusnya bisa menang 5-0," celetuk seorang warganet.
Namun, masih lebih banyak pendukung yang mengapresiasi permainan Tim Garuda. Mereka menilai timnas tampil berbeda dibanding permainan sebelum-sebelumnya.
Meski, ada beberapa aspek yang belum maksimal. Seperti salah umpan yang terlalu kencang, penyelesaian akhir, dan juga konsentrasi pemain.
"Kenapa kalau lagi panas-panasnya menyerang, gliran ada jeda malah kebobolan dari situasi yang biasa saja. Itu penyakit timnas yang pernah hilang, yaitu hilang konsentrasi," sebut salah seorang netizen.
Namanya suporter, pasti komentarnya beragam. Dan memang, hasil apapun, kalaupun menang, Â tidak lantas bisa menyenangkan semua orang.
Tapi yang jelas, kemenangan tipis itu tidak seharusnya membuat Evan Dimas kawan-kawannya berkecil hati. Bagaimanapun, mereka menang. Dan itu menjadi bekal menantang Taiwan di laga 'away' pada laga leg II, Senin (11/10).
Ya, bagaimanapun, bermain dengan status sebagai tim tamu dengan berbekal kemenangan di laga pertama, tentu lebih bagus dibandingkan hasil imbang, apalagi kalah.
Bekal itu seharusnya sudah menjadi motivasi tersendiri bagi tim Garuda untuk mempertahankan keunggulan alias tidak kalah di kandang Taiwan.
Tapi, sebenarnya, bukan hanya hasil di leg pertama itu yang menjadi bekal Timnas Indonesia kala menghadapi Taiwan di Senin nanti. Namun, lebih kepada permainan enak dilihat yang diperlihatkan anak asuh Shin Tae-yong.
Koneksi Arek Suroboyo di lini tengah Indonesia
Tadi malam, Indonesia yang bermain dengan skema 4-2-3-1, memang tampil menyerang. Shin Tae-yong memasang Kushedya Yudo sebagai targetman dengan dukungan trio Evan Dimas, Irfan Jaya, dan Ramai Rumakiek.