Ada banyak orang tua yang bergembira ketika anak-anaknya bisa kembali belajar di sekolah. Saya pun demikian.
Dari hasil bincang-bincang dengan beberapa orang tua, mereka merasa pembelajaran tatap muka lebih efektif ketimbang belajar dari rumah. Selain itu, anak-anak juga bisa berinteraksi dengan teman-temannya. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan.
Tidak hanya anak-anak, orang tua pun ikut kembali ke sekolah. Maksudnya, kembali punya rutinitas mengantar anak-anak ke sekolahnya. Saya pun demikian.
Mengantar ke sekolah menjadi bentuk sayang dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya. Bahkan, lebih besar dari rasa sayang pada diri mereka sendiri. Bilapun masih mengantuk karena kerja pulang larut malam, mereka tetap siap siaga.
Namun, terkadang ada orang tua yang tidak sadar perilaku dan kebiasaannya bisa membahayakan keselamatan anak-anaknya.
Seperti tadi pagi, ketika mengantar anak ke sekolah, saya mendapati pemandangan yang membuat saya gregetan.
Pandangan saya tertuju pada seorang ayah muda yang tengah mengantar putrinya. Setelah memarkir motornya, dia lantas berjalan menggandeng putrinya ke pintu gerbang sekolah.
Nah, yang bikin saya gregetan, tangan kiri sang ayah memegang lengan putrinya, tangan kanannya memegangi rokok yang menyala. Sesekali diisapnya.
Tentu saja asap rokoknya semburat ke mana-mana. Tak hanya menerpa wajah putrinya. Tapi juga murid-murid lainnya yang baru tiba di sekolah.
Apa nikmatnya merokok di dekat anak-anak?