Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lawan Terkuat "Minnions" Asal Jepang Pensiun, Badminton Lovers Kehilangan, Jepang Rugi Besar

11 September 2021   17:33 Diperbarui: 11 September 2021   17:36 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiroyuki Endo (kanan) saat bermain bersama Yuta Watanabe. Endo memutuskan pensiun dari bulutangkis/Foto: AFP

Di panggung bulutangkis, pemain memutuskan gantung raket alias pensiun adalah siklus yang normal. Semua pebulutangkis juga akan gantung raket pada waktunya.

Bahwa, setiap pemain memang punya masanya sendiri-sendiri. Ketika merasa masanya sudah lewat dan usia juga sudah tidak lagi muda sehingga sulit bersaing dengan yang muda-muda, maka pensiun adalah pilihan.

Namun, gantung raket terkadang bisa menjadi tanya besar. Utamanya bila dilakukan secara tiba-tiba. Itu yang terjadi ketika tiga pemain ganda putra Jepang mendadak menyatakan mundur dari timnas.

Ya, kemarin, tiga pemain senior Jepang, Hiroyuki Endo, Takeshi Kamura, dan Keigo Sonoda menyampaikan pensiun dari pertandingan internasional. Berpisah dari olahraga yang telah membesarkan nama mereka.

Bagi saya, kabar itu mengejutkan. Memang, usia mereka sudah tidak muda lagi. Hiroyuki Endo kini sudah berusia 34 tahun. Dia menjadi pasangan sejiwa bagi anak muda bernama Yuta Watanabe (24 tahun). Sementara Kamura dan Sonoda sama-sama berusia 31 tahun. Keduanya kelahiran Februari 1990.

Namun, keduanya sebenarnya masih bisa bersaing di level teratas ganda putra dunia. Faktanya, mereka kini masih berada di peringkat 10 besar ganda putra dunia.

Karenanya, menyoal pensiunnya Endo tersebut, banyak warganet bertanya-tanya, apakah gerangan penyebabnya. Rasa penasaran tersebut terjawab dari kicuan istri Endo di akun Twitternya seperti dikutip dari 360badminton.com.

Istri Endo menulis begini.

"Thank you for your hard work as a national representative! You stayed as an A team member for 13 years. You piled up the endurance day by day. I guess you could do it because you hate to lose. I know you have been going through a lot of things, but you are amazing!".

Merespons pernyataan itu, utamanya dari petikan kalimat "you hate to lose", kita lantas mengaitkan pensiunnya Endo dari bulutangkis dipicu oleh kegagalannya di Olimpiade 2020 lalu.

Endo/Yuta yang menjadi unggulan 4, sebenarnya tampil sempurna di penyisihan grup. Namun, mereka terhenti di perempat final usai dikalahkan ganda Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-lin yang kita tahu menjadi kejutan terbesar.

Takeshi Kamura dan Sonoda juga out di perempat final usai kalah dari Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Perihal Kamura, media menyebut Kamura memutuskan pensiun karena sudah menikah. Selama bermain bersama Sonoda, prestasi terbaiknya adalah menjadi finalis Kejuaraan Dunia 2018 dan meraih perunggu Kejuaraan Dunia 2017.

Mengenang rivalitas Endo/Watanabe vs Marcus/Kevin

Sangat beralasan bila mengaitkan mundurnya Endo merupakan buntut dari kegagalan di Olimpiade. Sebab, Endo dan Watanabe merupakan salah satu pasangan yang diunggulkan bisa meraih medali emas Olimpiade yang digelar di negaranya sendiri. Rujukannya, mereka juara All England.

Selain itu, mereka juga satu dari sedikit ganda putra yang punya rekor bagus kala melawan ganda putra ranking 1 dunia asal Indonesia, Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. Sementara kita tahu, Marcus dan Kevin merupakan unggulan 1 di ganda putra Olimpiade.

Kini, mundurnya Endo membuat peta persaingan di sektor ganda putra bulutangkis tidak akan lagi sama. Marcus dan Kevin kehilangan salah satu rival terkuatnya.

Pertemuan Marcus/Kevin dan Endo/Watanabe merupakan salah satu match yang menarik disaksikan dan ditunggu para badminton lovers. Pecinta bulutagkis pasti belum lupa bagaimana duel ketat mereka di final All England 2020.

Menghadapi Marcus/Kevin yang bermain menyerang, Endo/Watanabe memperlihatkan pertahanan yang luar biasa. Ganda Jepang ini unggul 21-18 di game pertama. Marcus/Kevin memenangi game kedua dengan skor 21-12.

Di game ketiga, Endo/Watanabe menang dramatis, 21-19. Itu membuat mereka menjadi ganda putra Jepang pertama yang menjadi juara di turnamen bulutangkis tertua di dunia ini.

Kita juga ingat ketika Endo dan Watanabe membuat Marcus dan Kevin tidak berkutik di final Kejuaraan Asia 2019 silam.

Untuk pertama kalinya, Minnions-julukan Marcus/Kevin yang ditakuti lawan-lawannya, hanya mampu mendapat 3 poin dalam satu game. Ya, hanya mendapat 3 angka !

Endo dan Watanabe mengalahkan Marcus/Kevin di final Kejuaraan Asia 2019 yang digelar di Wuhan, China, dengan skor mencolok mata, 21-18, 21-3.

Endo merupakan pemain paling senior di Jepang yang sebelumnya masih aktif bermain. Dia seangkatan dengan Hendra dan Ahsan.

Dulu, dia bermain dengan Kenichi Hayakawa dan meraih perunggu di Kejuaraan Dunia 2015. Dia juga merupakan bagian dari tim Jepang yang memenangi Piala Thomas pada 2014.

Namun, prestasinya di nomor ganda putra justru meroket ketika berpasangan dengan Yuta yang usianya 10 tahun lebih muda darinya. Bila bersama Hayakawa dia tiga kali jadi runner-up All England, bersama Yuta dia bisa juara beruntun, 2020 dan 2021.

Kini, dengan pensiunnya Endo, Federasi Bulutangkis Jepang tentu punya pekerjaan rumah berat. Mereka dituntut untuk menemukan pasangan sehati bagi Yuta Watanabe.

Atau, Yuta yang selama ini bermain rangkap di dua nomor, kini hanya akan fokus di ganda campuran bersama Arisa Higashino.

Kerugian bagi tim Jepang di Piala Sudirman dan Piala Thomas

Yang jelas, kabar mundurnya Endo juga Kamura/Sonoda dari timnas itu jelas menjadi kerugian besar bagi tim beregu Jepang yang bersiap tampil di Piala Sudirman pada akhir September dan Piala Thomas pada pertengahan Oktober 2021 nanti.

Jepang kehilangan ganda putra yang menjadi jaminan untuk mendapatkan poin. Ketika mereka juara Piala Thomas 2014 di New Delhi, Endo bersama Hayakawa menjadi penyumbang poin pertama bagi Jepang yang lantas menang 3-2 atas Malaysia.

Tentu saja, itu akan menyulitkan upaya Jepang untuk mengulang prestasi di Piala Sudirman 2019 ketika mereka berhasil masuk ke final. Mereka melangkah ke final usai mengalahkan Indonesia 3-1 di semifinal.

Sebagai pengganti, Jepang kemungkinan besar akan membawa pasangan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang kini berada di peringkat 16 BWF. 

Pasangan ini pernah membuat kejutan dengan masuk final Kejuaraan Dunia 2019 ketika kalah dari Hendra/Ahsan. Namun, setelah itu, penampilan mereka tidak konsisten.

Jepang juga masih punya Akira Koga/Taichi Saito yang berada di peringkat 28 dunia. Namun, kualitasnya jelas tidak sebanding dengan Endo/Watanabe dan Kamura/Sonoda.

Di Piala Sudirman yang digelar di Finlandia, tim Jepang akan mengandalkan sektor tunggal putra karena masih ada nama Kento Momota, world number one yang juga gagal di Olimpiade 2020. Serta, berharap tunggal putri, dan ganda putri, juga ganda campuran tampil hebat.

Tetapi memang, menyoal pensiunnya Endo dan kawan-kawan, perpisahan tidak bisa dihindari. Seperti bunyi kalimat bijak, selalu ada akhir dari setiap awal. Dan, berpisah berarti siap menjalani hari-hari penuh rindu.

Para badminton lovers pastinya akan merindukan permainan Endo bersama Yuta di lapangan. Kita juga akan merindukan senyuman dan keramahan Kamura dan Sonoda. Juga melihat aksi Sonoda, 'si pak kumis' yang enerjik dan tidak bisa diam ketika berada di lapangan. Salam bulutangkis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun