Untuk pertama kalinya, Minnions-julukan Marcus/Kevin yang ditakuti lawan-lawannya, hanya mampu mendapat 3 poin dalam satu game. Ya, hanya mendapat 3 angka !
Endo dan Watanabe mengalahkan Marcus/Kevin di final Kejuaraan Asia 2019 yang digelar di Wuhan, China, dengan skor mencolok mata, 21-18, 21-3.
Endo merupakan pemain paling senior di Jepang yang sebelumnya masih aktif bermain. Dia seangkatan dengan Hendra dan Ahsan.
Dulu, dia bermain dengan Kenichi Hayakawa dan meraih perunggu di Kejuaraan Dunia 2015. Dia juga merupakan bagian dari tim Jepang yang memenangi Piala Thomas pada 2014.
Namun, prestasinya di nomor ganda putra justru meroket ketika berpasangan dengan Yuta yang usianya 10 tahun lebih muda darinya. Bila bersama Hayakawa dia tiga kali jadi runner-up All England, bersama Yuta dia bisa juara beruntun, 2020 dan 2021.
Kini, dengan pensiunnya Endo, Federasi Bulutangkis Jepang tentu punya pekerjaan rumah berat. Mereka dituntut untuk menemukan pasangan sehati bagi Yuta Watanabe.
Atau, Yuta yang selama ini bermain rangkap di dua nomor, kini hanya akan fokus di ganda campuran bersama Arisa Higashino.
Kerugian bagi tim Jepang di Piala Sudirman dan Piala Thomas
Yang jelas, kabar mundurnya Endo juga Kamura/Sonoda dari timnas itu jelas menjadi kerugian besar bagi tim beregu Jepang yang bersiap tampil di Piala Sudirman pada akhir September dan Piala Thomas pada pertengahan Oktober 2021 nanti.
Jepang kehilangan ganda putra yang menjadi jaminan untuk mendapatkan poin. Ketika mereka juara Piala Thomas 2014 di New Delhi, Endo bersama Hayakawa menjadi penyumbang poin pertama bagi Jepang yang lantas menang 3-2 atas Malaysia.
Tentu saja, itu akan menyulitkan upaya Jepang untuk mengulang prestasi di Piala Sudirman 2019 ketika mereka berhasil masuk ke final. Mereka melangkah ke final usai mengalahkan Indonesia 3-1 di semifinal.