Tidak mudah untuk lolos ke Piala Dunia. Apalagi bagi negara-negara Asia. Butuh perjuangan panjang.
Sebab, kualifikasi Piala Dunia untuk zona Asia digelar secara berjenjang. Tidak seperti zona Eropa yang lebih simpel.
Apalagi bagi negara-negara dikawasan Asia Tenggara, kesulitan menapaki jalan menuju Piala Dunia bisa semakin berlipat. Kok bisa?
Silahkan tanyakan pada Timnas Vietnam.
Vietnam yang menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang lolos ke putaran ketiga di Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Asia (AFC), merasakan betapa susahnya fase ini.
Memang, di fase grup sebelumnya, Vietnam tampil hebat.
Berada di Grup G bersama Uni Emirates Arab, Malaysia, Thailand, dan juga Indonesia, Vietnam mampu menang lima kali dan hanya kalah sekali dari 8 pertandingan.
Vietnam bak memanjat tebing tinggi yang sulit didaki
Dengan pencapaian itu, Vietnam lolos ke fase World Cup qualifying third round sebagai salah satu di antara lima runner-up terbaik dari delapan tim peringkat dua.
Nah, dengan lolos ke kualifikasi putaran III, mimpi Vietnam untuk lolos ke Piala Dunia memang semakin dekat. Sebab, di putaran ketiga yang dibagi dua grup dan berisikan enam tim, dua tim peringkat teratas akan lolos ke Piala Dunia 2022.
Masalahnya, tim-tim yang dihadapi Vietnam kali ini berbeda dari tim-tim di fase grup sebelumnya. Lebih berat.
Vietnam yang berada di Grup B, satu grup dengan 'tim-tim kelas berat' Australia, Arab Saudi, dan Jepang yang selama ini jadi langganan tampil di Piala Dunia. Juga ada Oman dan China.
Terbukti, dalam dua kali pertandingan di kualifikasi III ini, Vietnam tidak mampu meraih satu pun poin. Mereka seolah sedang memanjat tebing tinggi. Tebing yang curam.
Bila sampeyan (Anda) pernah menyaksikan film Kungfu Panda 3, panggung Piala Dunia yang coba dijangkau Vietnam ini ibarat perkampungan Panda yang lokasinya berada di atas pegunungan.
Untuk sampai ke sana, harus memanjat tebing tinggi curam yang bersalju tebal. Hanya mereka yang punya kemampuan istimewa yang bisa tiba di puncak tebing. Kemampuan berupa kekuatan ataupun kecerdasan dalam mengakali situasi.
Nah, apakah Vietnam punya kemampuan istimewa itu?
Di atas kertas, Australia yang selalu lolos di empat edisi Piala Dunia terakhir, Arab Saudi yang sudah lima kali tampil di Piala Dunia, dan Jepang yang selalu lolos sejak Piala Dunia 1998, jelas menjadi favorit untuk bisa 'menaklukkan tebing tinggi' ini.
Ketiganya bakal saling sikut untuk merebut dua 'tiket lolos' langsung ke Piala Dunia 2022. Menyoal persaingan tiga tim kelas berat itu, Vietnam jelas tidak masuk kandidat.
Tapi, saya tidak ingin merasa weruh sak durunge winara alias tahu sebelum terjadi. Siapa tahu Vietnam bisa bikin kejutan.
Tetapi memang, dari dua pertandingan kualifikasi putaran III Zona Asia yang digelar di awal September ini, terlihat bila Vietnam bakal susah payah untuk mengimbangi tim-tim kuat di Grup B ini.
Vietnam takluk dari Australia di Hanoi, sebelumnya kalah dari Arab Saudi
Tadi malam, Vietnam gagal memaksimalkan kesempatan bermain di kandang. Nguyen Phong Hong Duy dan kawan-kawan kalah 0-1 dari Australia di My Dinh National Stadium di Hanoi, Selasa (7/9).
Padahal, Pelatih Vietnam, Park Hang-Seo sebelum pertandingan sudah mencoba memainkan pshy war.
Dalam jumpa pers, dia menyebut level Vietnam dan Australia sejatinya tidak berbeda jauh. Itu jurus pelatih asal Korea ini untuk memotivasi anak asuhnya.
Saat pertandingan, Park juga percaya diri dengan menggeber strategi menyerang, 4-3-3. Tujuannya tentu menggempur pertahanan Australia demi bisa mencetak gol dan menang.
Tapi, Australia bukan Uni Emirat Arab (UEA) yang bisa mereka kalahkan di Hanoi. Level Australia di atas UEA. Pertahanan Tim Kanguru itu sulit ditembus.
Malah, gawang Vietnam yang jebol di akhir babak pertama. Bermula dari perebutan bola beberapa meter di depan gawang Vietnam, Australia unggul lewat gol sundulan Rhyan Grant di menit ke-43.
Sebelumnya, Vietnam juga tidak bisa berbuat banyak ketika kalah 1-3 dari Arab Saudi di pertandingan pertama di Riyadh pada 2 September 2021 lalu.
Vietnam sempat unggul cepat di menit ke-3 yang menjadi bukti betapa mereka sangat bersemangat melakoni kualifikasi III ini. Namun, Arab Saudi membalas tiga gol di babak kedua.
Vietnam belum tamat, tapi menghadapi jadwal berat
Memang, peluang Vietnam untuk lolos ke Piala Dunia 2020 belum tamat. Babak kualifikasi putaran III zona Asia masih panjang. Masih ada delapan pertandingan. Apapun masih bisa terjadi. Vietnam masih bisa bangkit.
Masalahnya, upaya Vietnam untuk mendapatkan kemenangan perdana di fase ini bakal terbentur jadwal sulit.
Sebab, pada lanjutan kualifikasi III pada Oktober mendatang, Vietnam bakal menghadapi dua laga away beruntun. Yakni melawan China (7/10) dan menghadapi Oman (12/10).
China juga belum bisa mendapat poin. China yang pernah sekali lolos ke Piala Dunia edisi 2020, kalah beruntun dari Australia (0-3) dan tadi malam kalah 0-1 dari Jepang.
Sementara Oman membuat kejutan saat mengalahkan tuan rumah Jepang 0-1 di laga perdana (2/9). Namun, tadi malam, Oman mengakui kehebatan Arab Saudi yang mengalahkan mereka 0-1 di Muscat.
Namun, apapun hasil akhir yang kelak diraih Vietnam, mereka layak mendapat pujian. Sebab, tidak mudah bagi tim Asia Tenggara bersaing di kualifikasi putaran akhir menuju Piala Dunia.
Sementara kita masih berangan-angan, kapan Timnas Indonesia bisa melangkah jauh di kualifikasi Piala Dunia. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H