Masalahnya, tim-tim yang dihadapi Vietnam kali ini berbeda dari tim-tim di fase grup sebelumnya. Lebih berat.
Vietnam yang berada di Grup B, satu grup dengan 'tim-tim kelas berat' Australia, Arab Saudi, dan Jepang yang selama ini jadi langganan tampil di Piala Dunia. Juga ada Oman dan China.
Terbukti, dalam dua kali pertandingan di kualifikasi III ini, Vietnam tidak mampu meraih satu pun poin. Mereka seolah sedang memanjat tebing tinggi. Tebing yang curam.
Bila sampeyan (Anda) pernah menyaksikan film Kungfu Panda 3, panggung Piala Dunia yang coba dijangkau Vietnam ini ibarat perkampungan Panda yang lokasinya berada di atas pegunungan.
Untuk sampai ke sana, harus memanjat tebing tinggi curam yang bersalju tebal. Hanya mereka yang punya kemampuan istimewa yang bisa tiba di puncak tebing. Kemampuan berupa kekuatan ataupun kecerdasan dalam mengakali situasi.
Nah, apakah Vietnam punya kemampuan istimewa itu?
Di atas kertas, Australia yang selalu lolos di empat edisi Piala Dunia terakhir, Arab Saudi yang sudah lima kali tampil di Piala Dunia, dan Jepang yang selalu lolos sejak Piala Dunia 1998, jelas menjadi favorit untuk bisa 'menaklukkan tebing tinggi' ini.
Ketiganya bakal saling sikut untuk merebut dua 'tiket lolos' langsung ke Piala Dunia 2022. Menyoal persaingan tiga tim kelas berat itu, Vietnam jelas tidak masuk kandidat.
Tapi, saya tidak ingin merasa weruh sak durunge winara alias tahu sebelum terjadi. Siapa tahu Vietnam bisa bikin kejutan.
Tetapi memang, dari dua pertandingan kualifikasi putaran III Zona Asia yang digelar di awal September ini, terlihat bila Vietnam bakal susah payah untuk mengimbangi tim-tim kuat di Grup B ini.
Vietnam takluk dari Australia di Hanoi, sebelumnya kalah dari Arab Saudi