"Saya rasa saya sudah cukup. Niat pensiun itu kan awalnya setelah Olimpiade 2020 kemarin. Tapi Olimpiade tertunda karena pandemi, niat saya juga ikut tertunda sampai hari ini," sambung dia.
Selepas pensiun, Richard menyebut akan fokus memulai kehidupan barunya bersama keluarga di kampung halamannya di Manado, Sulawesi Utara. Baginya, keluarga merupakan salah satu kunci suksesnya berkarier di bulutangkis.
Dari beberapa pernyataannya yang dikutip oleh media, dia berencana untuk mengurus rumah makan di kampung halaman bersama istri dan keluarga.
"Saya mau bantu istri saya mengurus restoran di Manado bersama anak saya," ujarnya.
Dan memang, keluarga dan karier terkadang memunculkan dilema. Utamanya ketika dihadapkan pada pilihan antara waktu bersama keluarga atau menekuni pekerjaan dengan risiko kebersamaan dengan keluarga menipis.
Toh, meski akan menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga, Richard mengaku tidak akan bisa berpisah dari bulu tangkis. Dia tidak benar-benar say good bye dengan bulutangkis. Malah, dia berencana membuka akademi bulu tangkis di Manado.
Dan memang, setelah puluhan tahun mengakrabi bulu tangkis sebagai rutinitas sehari-hari, rasanya tidak akan mudah bagi siapapun untuk melupakan. Move on mungkin bisa. Tetapi meninggalkan bulu tangkis bakal sulit. Itu pula yang dirasakan Richard.Â
Sukses memoles ganda campuran Indonesia
Di panggung bulu tangkis Indonesia, Richard Mainaky bukan nama sembarangan.
Dalam hal keberhasilan memoles pemain bertumbuh meraih prestasi, bolehlah kita menyejajarkannya dengan pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson.
Berlebihan?