Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Adu Pengaruh, Baliho yang Diam dan Media Sosial yang "Bisa Bicara"

17 Agustus 2021   14:33 Diperbarui: 17 Agustus 2021   17:14 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho petinggi partai politik yang kini mulai marak. Baliho menjadi media mendongkrak popularitas./Foto detik.com/istimewa/rm.id

Ketika komentar dari warganet itu dibalas langsung oleh para pejabat itu, disitulah terjadi interaksi yang pengaruhnya dashyat. Bila dalam ilmu komunikasi, itulah yang dinamakan komunikasi dua arah.

Cara seperti itu membekas pada masyarakat. Sebab, masyarakat menganggap sekarang mudah untuk berkomunikasi dengan pejabat. Tidak perlu mengirim surat ataupun datang ke kantor pejabat. Mereka merasa cukup memantau Instagram para pejabat dan ikut bertanya atau berkomentar.

Ketika komentar mereka dibalas, masyarakat menganggap pendapat mereka didengar dan merasa 'diuwongke' oleh pejabat. Tentu saja, itu nilainya melebihi dari sekadar menatap baliho yang tidak bisa bicara. Yang komunikasinya satu arah.

Jadi, bagi para politisi dan pejabat, yang mungkin ingin maju dalam pemilihan presiden maupun pemilihan caleg legislatif, bila ingin mendongkrak popularitas, harus mulai akrab dengan media kekinian.

Tampil dalam baliho boleh saja demi mengenalkan diri kepada masyarakat sekaligus woro-woro akun media sosial mereka. Sebab, itu memang media untuk mempromosikan diri dan mendongkrak popularitas.

Namun, di era masyarakat baik usia muda maupun yang sepuh kini aktif menggunakan media sosial, sudah waktunya move on untuk mengenalkan diri lewat media kekinian. Media promosi yang 'bisa berbicara'. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun