Melansir dari Tempo.co, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai pemasangan baliho oleh para politisi di masa pandemi Covid-19 gagal mengerek elektabilitas.
Menurutnya, kesimpulan itu didapat dari hasil survei yang dilakukan lembaganya belakangan ini.
"Ini bisa jadi menandakan pemasangan baliho belum efektif atau belum dikenali publik sebagai upaya mempromosikan diri," ujarnya dalam diskusi "Pandemi dan Konstelasi Politik 2024 (14/8) dikutip dari https://nasional.tempo.co/read/1494414/survei-ipo-tunjukkan-pemasangan-baliho-tidak-efektif-kerek-elektabilitas.
Dia lantas membandingkan tingkat elektabilitas politisi dan pejabat yang rajin memasang baliho dengan yang tidak. Dia menyebut Menteri BUMN Erick Thohir yang menurutnya mengalami peningkatan elektabilitas dari 0,2 persen pada April lalu jadi 4,7 persen berdasarkan hasil survei IPO terbaru. Erick tidak ikut-ikutan mempromosikan diri lewat baliho.
Survei itu disebut Dedi menandakan pemasangan baliho di tempat umum kini tidak lagi efektif mengerek keterpilihan politisi.
Bahwa, ada perubahan tren publik yang lebih memperhatikan aktivitas politikus yang berdampak langsung ke masyarakat. Jadi bukan sekadar promosi.
Instagram yang 'bisa berbicara'
Namanya survei, tentu ada yang percaya ada yang tidak. Ada yang mengamini ada yang meragukan. Tapi setidaknya, survei IPO itu bisa memotret perilaku masyarakat kekinian.
Patut diingat, masyarakat kini sudah banyak yang melek media sosial dan terbiasa berkomunikasi lewat percakapan WhatsApp. Bahkan mereka yang tinggal di kampung sekalipun.
Banyak dari mereka yang punya akun Instagram pribadi. Mereka mem-follow akun-akun Instagram pejabat. Banyak dari mereka yang setiap hari mencoba berdialog di ruang dunia maya itu.
Setiap kali pejabat yang cukup aktif di media sosial seperti Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, atau Khofifah Indar Parawansa memposting foto atau video kegiatan mereka ataupun menyampaikan imbauan di akun Instagramnya, ada ratusan warganet yang berkomentar. Bahkan bisa mencapai ribuan.