Namun, di menit ke-119, satu menit jelang pertandingan usai, Tuchel membuat keputusan cukup mengejutkan. Dia menarik keluar Mendy dan memasukkan Kepa.
Kepa, kiper asal Spanyol yang musim lalu sangat jarang bermain, lebih dipercaya Tuchel untuk mengawal gawang Chelsea di babak adu penalti.
Hasilnya, Kepa mampu memblok dua tendangan. Pertama, penendang kedua, Aissa Mandi. Sepakannya ke kiri gawang, bisa dibaca Kepa. Penyelamatan Kepa itu krusial. Sebab, Chelsea bisa menyamakan skor penalti 1-1.
Sebelumnya, Kai Havertz sebagai penendang pertama Chelsea, gagal menjalankan tugasnya. Sepakannya diblok Asenjo, kiper Villarreal. Gerrard Moreno membuat Villarreal unggul sebelum disamakan Cesar Azpilicueta sebagai penendang kedua Chelsea.
Yang terjadi kemudian, tiga penendang Chelsea, Marcos Alonso, Mason Mount, dan Jorginho berhasil menjalankan tugasnya. Begitu juga tiga penendang Villarreal.
Adu penalti pun berlanjut ke penendang keenam. Christian Pulisic berhasil membawa Chelsea unggul. Villarreal lalu membuat skor sama 5-5 lewat pemain Argentina, Juan Marcos Foyth.
Antoni Rudiger sebagai penendan ketujuh Chelsea juga berhasil memedaya Asenjo, kiper Villarreal hanya mematung ketika tendanganya ke kanan, masuk ke gawang.
Lalu, giliran penendang ketujuh Villarreal, sang kapten tim, Raul Albiol maju. Bola diarahkannya ke kanan gawang.
Tapi, Kepa bisa membacanya dengan tepat. Dia bergerak sigap lalu memblok sepakan Albiol. itulah akhir dari drama adu penalti itu. Chelsea menang adu penalti 6-5. The Blues jadi juara Piala Super Eropa.
Dalam wawancara seusai pertandingan yang dikutip dari website resmi Chelsea, Tuchel menjelaskan keputusan pergantian kiper itu memang sudah disiapkan.
Dia mengaku percaya dengan data statistik yang menunjukkan bahwa Kepa punya 'track record' bagus dalam urusan adu penalti.