Nah, Chen/Jia juga dipasangan sejak junior. Meski, mereka bukan pasangan pertama. Jia Yifan awalnya bermain dengan Huang Dongping (peraih medali emas ganda campuran Olimpiade 2020) dan Chen Qingchen berpasangan dengan He Jiaxin.
Di tahun 2013, di usia 16 tahun, mereka saling bertemu di final kejuaraan Asia Junior yang dimenangi Jia/Dongping. Di tahun itu, Jia/Dongping juga meraih perunggu kejuaraan dunia junior.
Baru di tahun 2014, Chen/Jia dipasangkan. Hasilnya, mereka menjadi juara Asia junior 2014 dan menjadi juara dunia junior (BWF World Junior Championship) 2014 dan 2015.
Yang menarik adalah gelar juara dunia junior yang mereka raih di tahun 2014 di Alor Setar, Malaysia. Di final, Chen/Jia menang atas Apriyani Rahayu yang bermain dengan Rosyita Eka Putri dengan skor 21-11, 21-14. Kala itu, Apriyani belum genap 16 tahun.
Pernah bermain dobel di ganda putri dan ganda campuran
Menariknya, dalam perjalanan karier dari junior ke level senior, Chen dan Jia pernah bermain rangkap. Selain berpasangan di ganda putri, mereka juga bermain di ganda campuran.
Di ganda campuran, Jia Yifan bermain dengan Zhou Haodong. Sementara Qingchen eprnah dipasangkan dengan beberapa nama seperti Liu Yuchen, Huang Kaixiang, dan Zheng Siwei.
Penggemar bulutangkis pasti tahu, Chen Qingchen lebih sukses bermain dobel. Utamanya saat bermain dengan Siwei. Mereka sukses jadi juara dunia junior dan juara Asia 2015.
Selama berpasangan, Chen/Siwei menjadi lawan tangguh bagi ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto.
Total, Chen/Siwei meraih 14 gelar di BWF Superseries, BWf Grand Prix, dan BWF International Challenge. Mereka bahkan pernah menempati ranking 1 dunia ganda campuran pada Maret 2017.
Namun, kekalahan di final kejuaraan dunia 2017 dari Tontowi/Liliyana menjadi awal berakhirnya kisah Chen/Siwei. Sebab, Siwei lantas dipasangkan dengan Huang Yaqiong (peraih medali perak Olimpiade 2020). Sementara Chen fokus bermain di ganda putri.