Penampilan Praveen/Melati bikin deg-degan, wajib berbenah
Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti diharapkan bisa mengikuti jejak Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang meraih medali emas di Olimpiade 2016.
Namun, penampilan Praveen/Melati di pertandingan pertama Olimpiade 2020 kemarin justru di luar harapan. Bikin deg-degan. Bahkan mengecewakan.
Diprediksi bisa menang mudah atas pasangan Australia, Simon Leung/Gronya Somerville, Praveen/Melati justru seperti melakoni laga final yang teramat berat.
Mereka sempat kalah di game pertama. Padahal sempat unggul 20-15. Di game kedua, perolehan poin mereka juga terus tertinggal hingga bisa menyamakan skor 17-17. Untungnya mereka bisa menang rubber game 20-22, 21-17, 21-13 seperti yang saya tulis di sini:Â
Baca juga: Baru Bersua Ganda Australia, Praveen Melati seperti Melakoni Final yang Berat
Padahal, Leung/Somerville dianggap pasangan paling lemah di Grup C. Selain Praveen/Melati, ada ganda Jepang Yuta Watanabe/Arisa Higashino yang merupakan juara All England 2018 dan ganda Denmark, Mathias Christiansen/Alexandra Boje.
Artinya, Praveen/Melati berikutnya akal melakoni laga lebih berat. Karenanya, mereka harus berbenah. Mereka harus tampil lebih baik saat melawan ganda Denmark pada Minggu (25/7) siang.
"Kami main kurang in hari ini. Lampu di lapangan memang agak silau tapi itu semua merasakan, jadi bukan alasan. Kami memang belum terlalu bagus saja. Beruntung kami bisa memenangkan pertandingan," ujar Praveen kepada Detik Sports dilansir dari badmintalk_com.
Praveen dan Melati mendapatkan pelajaran berharga. Bahwa, di Olimpiade, tidak ada lawan mudah. Ketika turun di lapangan, mereka harus siap. Semoga bisa lebih baik saat melawan ganda Denmark.
Ganda putra Indonesia, The Minnions dan The Daddies nilainya paling oke