Pujian khusus perlu kita berikan kepada Greysia  (33 tahun). Sebagai pebulutangkis putri Indonesia paling seniordi Olimpiade ini, Greysia bisa menunjukkan keseniorannya.
Pengalaman pernah tampil di Olimpiade 2012 dan 2016 dengan pasangan berbeda, membuat Greysia bisa membimbing Apriani pada momen-momen krusial.
Dia tampak berkali-kali berusaha menenangkan Apriani ketika smashnya menyangkut di net ataupun shutlecock pengembaliannya ke luar lapangan.
Gresyia, pemain kelahiran 11 Agustus 1987, pasti ingin meraih medali di penampilan ketiga.
Dia pernah merasakan pengalaman pahit saat berpasangan dengan Meliana Jauhari di Olimpiade 2012. Juga saat berpasangan dengan Nitya Krishinda di Olimpiade 2016.
Kini bersama Apriani Rahayu (22 tahun), mungkin akan menjadi penampilan terakhir bagi Greysia di Olimpiade. Tentu, dia ingin menandai penampilannya di Olimpiade dengan kebanggan berlipat.
Kemenangan ini memnag baru awalan. Tapi semoga, Greysia/Apri, pasangan yang mulai dipasangkan di Piala Sudirman 2017 ini bisa terus konsisten. Hingga menapak babak penting. Salam bulutangkis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI