Begitu juga dengan Manchester United. Tim yang mereka hadapi merupakan tim Divisi Championship. Bukan level mereka.
Namun, bagaimana bila seandainya AS Roma atau MU gagal menang. Semisal mereka main buruk dan ditahan imbang. Tentu itu akan menjadi sorotan. Jadi blow up media.
Tetapi memang, begitulah risiko tim-tim top di laga pramusim. Risiko berupa menang akan dianggap biasa tapi bila kalah atau dimbang dianggap aib memalukan.
Tur ke Skotlandia, Arsenal sulit menang
Situasi seperti itulah yang dirasakan dua tim Premier League Inggris, Arsenal dan Liverpool. Keduanya merasakan betapa kemenangan di laga pramusim masih menjadi barang mahal.
Ya, dua tim yang punya banyak pendukung di Inonesia ini masih sulit menang. Setidaknya, mereka belum pernah menang dalam dua laga uji coba yang dijalani.
Pekan lalu, Arsenal melakukan dua pertandingan uji coba melawan klub dari Skotlandia. Di laga pertama, Arsenal menghadapi Hibernian di Edinburgh (14/7). Di luar dugaan, The Gunners-julukan Arsenal, kalah 1-2.
Tiga hari kemudian, Arsenal nyaris kalah saat menghadapi tim juara Liga Skotlandia, Glasgow Rangers (17/7). Arsenal sempat tertinggal dua kali sebelum akhirnya bermain 2-2 usai menyamakan skor di 10 menit akhir.
Memang, Arsenal belum diperkuat beberapa pemain penting mereka. Utamanya pemain yang baru saja tampil di Euro 2020. Seperti Bukayo Saka hingga rekrutan anyar Ben White.
Toh, Pelatih Arsenal, Mikel Arteta memainkan beberapa pemain senior yang musim lalu menjadi pemain inti.
Seperti saat melawan Hibernan, Arteta memainkan Pablo Mari, Sean Kolasinac, Cedric Soares di pertahanan. Lalu di tengah ada Mohamed Elneny, Willian. Hingga striker Pierre-Emerick Aubameyang.