Disarikan dari Serambinews.com, nama Nurul mulai mendunia di tahun 2017 silam. Saat dia tampil di event Islamic Solidarity Games 2017 di Baku, Azerbaijan.
Nurul tampil strong. Dia meraih medali perak. Itu medali pertamanya di ajang internasional.
Demi mendongkrak poinnya untuk bisa lolos ke Olimpiade, Nurul mengikuti beberapa turnamen kualifikasi yang digelar sejak 2018.
Seperti IWF World Championships 2018 di Ashgabat, Turkmenistan. Ia menempati peringkat ke-12 dengan angkatan total 251 kg dari snatch 105 kg dan clean and jerk 146 kg.
Dia lalu mempertajam catatan tersebut di ajang EGAT's Cup International Weighlifting Championships di Thailand dengan total angkatan 260 kg, snatch 111 kg, dan clean and jerk 149 kg.
Namun, mimpinya untuk tampil di Olimpiade sempat menjauh ketika penampilannya malah menurun di dua ajang kualifikasi berikutnya.
Di IWF World Cup 2019 di Fuzhou, China, ia membukukan total angkatan 255 kg, snatch 112 kg, clean and jerk 143 kg. Lalu, di Asian Championships 2019 di Ningbo, China (total angkatan 250 kg, snatch 107 kg dan clean and jerk 143 kg).
Angkatan Nurul kembali membaik saat dia tampil di IWF World Championships 2019 di Pattaya, Thailand. Meski ada di posisi ke-11, tapi total angkatannya meningkat menjadi 260 kg dengan snatch 110 kg, dan clean and jerk 150 kg.
Begitu juga saat tampil di ajang Grand Prix 6th Qatar International Cup 2019 di Doha. Total angkatannya meningkat menjadi 261kg (snatch 113kg dan clean and jerk 140kg). Bahkan, dia membawa pulang medali perunggu kelas +87kg putri.
Di akhir tahun 2020, Nurul masih ada di posisi ke-14 dunia. Namun, dia bisa memperbaiki posisinya setelah mengikuti beberapa turnamen kualifikasi pada tahun ini.
Hingga pada akhirnya, Nurul mengumpulkan 2,106,0567 poin dalam daftar ranking Race to Tokyo yang dirilis oleh IWF. Ia masuk daftar enam besar dunia kualifikasi Federasi Angkat Besi Internasional (IWF). Dia pun memastikan satu tiket ke Olimpiade.