Eko Yuli akan turun di kategori 61 kg putra. Dia tidak sendiri. Ada empat nama lifter lainnya. Yakni Deni di 67 kg putra, Rahmat Erwin Abdullah di di 73 kg putra. Lalu Windy Cantika Aisah di 49 kg putri, dan Nurul Akmal di 87 kg putri.
Sejak Olimpiade Sydney 2000 silam, para atlet cabor angkat besi rutin mempersembahkan medali untuk Indonesia.
Kita masih ingat, dulu ada lifter putri, Raema Lisa Rumbewas yang berhasil meraih medali perak di Olimpiade 2000 Sydney untuk kategori 48 kg putri dan medali perak di Olimpie 2004 Athena untuk 53 kilogram putri.
Lalu di Olimpiade 2008 Beijing, lifter Indonesia meraih tiga medali perunggu atas nama Raema Lisa Rumbewas, Eko Yuli, dan Triyatno. Kemudian di Olimpiade 2012 di London, membawa pulang 2 medali perak dan 1 perunggu. Serta, dua medali perak di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Tentu saja, kita berharap, tradisi lifter Indonesia meraih medali di Olimpiade itu bakal berlanjut di Olimpiade Tokyo nanti. Syukur-syukur bila bis meraih medali emas.
Cabor Bulutangkis paling ditunggu kiprahnya
Dari delapan cabor yang atlet-atlet Indonesia tampil, kiranya bulutangkis menjadi yang paling ditunggu. Maklum, Indonesia punya tradisi meraih medali emas Olimpiade di bulutangkis.
Selain juga karena para pecinta badminton (badminton lovers) memang sudah merindu menyaksikan atlet-atlet bulutangkis Indonesia tampil di lapangan. Maklum, pandemi membuat BWF membatalkan sejumlah turnamen penting dalam kalender BWf World of Tour di 2021 ini.
Sekalinya tampil di All England Open 2021 pada Maret 2021 lalu, pemain-pemain Indonesia malah tidak boleh melanjutkan bertanding. Malah ada yang belum main sudah didiskualifikasi.
Kembali ke Olimpie, dari daftar pebulutangkis Indonesia yang tampil di Olimpiade 2020 Tokyo, peluang untuk mempertahankan tradisi medali emas itu terbuka lebar.
Indonesia mengirimkan 11 pebulutangkis yang akan tampil di lima nomor yang dipertandingkan. Bulutangkis menjadi cabor yang paling banyak wakilnya dibandingkan 7 cabor lainnya.