Tapi, jauh sebelum melatih City, Mancini merupakan pelatih sukses. Baik di Lazio maupun Inter Milan. Bahkan, di tahun pertamanya melatih di Fiorentina, dia sukses membawa Fiorentina juara Coppa Italia 2000/01.
Sementara Pelatih Southgate belum pernah bermain di klub luar Inggris ataupun melatih di luar Inggris. Dia menghabiskan 16 tahun masa bermain di Inggris.
Meski begitu, Southgate tidak menganggap itu akan menjadi kendala besar. Baginya, untuk mengetahui "jeroannya" tim lawan, kini bisa dilakukan dengan melihat permainan mereka baik secara langsung maupun melalui video.
"Italia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Kami terus memantau progres mereka. Kami tahu bagaimana cara mereka bermain," ujar Southgate dikutip dari web UEFA.
Pemain-pemain Italia tidak akan demam panggung
Alasan kedua, Italia memiliki pemain yang tahu dan mengenal langsung sepak bola Inggris. Di skuad Euro 2020 ini, ada dua pemain Italia yang bermain di Premier League. Yakni Jorginho dan Emerson. Keduanya bermain di Chelsea sejak tahun 2018.
Sementara Jorginho (29 tahun) tampil impresif di Euro 2020. Bersama Nicolo Barella dan Marco Veratti, dia jadi mesin penggerak permainan Italia. Jorginho juga jadi penentu kemenangan Italia atas Spanyol dalam adu penalti seperti yang saya ulas di tulisan ini Italia ke Final Usai Menang Adu Penalti, tapi Spanyol "Pemenang Sejati"
Tiga musim bermain di Liga Inggris jelas membuat Jorginho dan Emerson memahami karakter dan gaya main pemain-pemain Timnas Inggris. Utamanya gelandang Declan Rice dan Kalvin Phillips yang di final nanti akan menjadi lawan langsung di lini tengah.
Sementara tidak ada pemain Inggris di skuad Euro 2020 yang bermain di Liga Italia. Terakhir pemain top Inggris bermain di Serie A, ya eranya David Beckham (AC Milan) lebih sedekade silam.
Meski, ada pemain Inggris yang bermain di luar negeri. Yakni Kieran Trippier (Atletico Madrid/Spanyol) dan Jadon Sancho, Jude Bellingham (Borussia Dortmund/Jerman).