Drama adu penalti itu pun usai. Italia menang 4-2 atas Spanyol. Gli Azzurri lolos ke final.
Jorginho dan kawan-kawan tinggal menunggu lawan di final. Inggris atau Denmark yang bakal berhadapan di semifinal, Rabu (7/7) malam waktu London atau Kamis (8/7) dini hari waktu Indonesia.
"Saya mencoba tenang sebelum adu penalti dimulai karena saya percaya diri bisa membantu tim untuk menang," ujar Donnarumma dikutip dari uefa.com.
Spanyol mendominasi permainan
Adu penalti memang episode paling kejam dalam sepak bola. Penuh misteri. Sulit ditebak. Juga menguras emosi.
Spanyol hanya bisa mengutuk nasibnya. Semesta ternyata tidak memilih mereka untuk tampil di final.
Padahal, La Furia Roja--julukan Spanyol mampu mendominasi laga semifinal itu. Merujuk permainan dan statistik pertandingan, Spanyol-lah pemenang sesungguhnya. Pemenang sejati.
Sepanjang pertandingan, Spanyol mampu mendikte Italia. Ya, di hadapan pemain-pemain Spanyol, Italia yang di babak sebelumnya tampil aduhai, kali ini bermain B saja.
Trio gelandang Spanyol, Sergio Busquets-Koke-Pedri, mampu mengungguli trio Marco Veratti, Nicolo Barella, dan Jorginho. Karenanya, Spanyol mampu mendominasi permainan hingga setengah lapangan.
Bahkan, ketika bola dikuasai kiper Italia, dua pemain Spanyol sudah bersiap melakukan pressing. Itu membuat pemain-pemain Italia tidak setenang biasanya ketika menguasai bola.
Di babak pertama, Spanyol unggul ball possession 60 persen lebih. Nyaris tidak ada peluang berbahaya dari pemain-pemain Italia yang membahayakan gawang Spanyol.