Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Belanda dan Portugal Pulang, Kejutan ala Euro 2004 Bakal Berulang?

28 Juni 2021   06:57 Diperbarui: 28 Juni 2021   17:57 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat bunga, Belanda butuh waktu untuk mekar. Pemain-pemain muda mereka perlu jam terbang di level klub. Utamanya di level kompetisi Eropa.

Portugal seharusnya bisa melangkah jauh

Berkebalikan dengan Belanda, Portugal seharusnya bisa melangkah jauh di Euro 2020. Sebab, Seleccao das Quinas--julukan Portugal punya skuad bertabur bintang.

Bahkan, secara kualitas individu pemainnya, tim Portugal saat ini lebih oke ketimbang tim yang menjadi juara Eropa 2016 silam. Portugal diperkuat pemain-pemain yang tampil bagus di level klub top Eropa. Karenanya, seharusnya mereka bisa melangka jauh.

Yang terjadi, Portugal sudah harus terhenti di babak 16 besar. Ini pencapaian paling buruk Portugal sepanjang keikutsertaan di Piala Eropa. Sejak tampil di Euro edisi 1984, Portugal paling rendah mencapai perempat final. Meski , dulu tidak ada babak 16 besar karena hanya ada 16 tim peserta.

Kenapa Portugal pulang cepat?

Karena Portugal gagal tampil seperti seharusnya sebagai tim juara bertahan. Portugal punya lini serang bagus, tapi penampilan mereka kurang menakutkan.

Kurang apa sekumpulan penyerang Cristiano Ronaldo, Joao Felix, Diogo Jota, dan Andre Silva yang jadi runner up top skor di Bundesliga Jerman. Tapi, Portugal kurang ganas.

Kegagalan Portugal tampil apik di Euro 2020 tidak lepas dari gagalnya pemain-pemain bintang mereka tampil apik. Ada beberapa pemain yang tampil apik di level klub, tapi gagal bersinar di Piala Eropa kali ini.

Sebut saja Bruno Fernandes. Dia tampil berkelas dunia bersama Manchester United. Piawai mencetak gol dan membuat assist. Di Euro, Bruno sama sekali tidak mencetak gol atau assist. Dia bahkan dicadangkan di dua laga terakhir. Termasuk saat melawan Belgia dini hari tadi.

Selain Bruno, bek tengah Ruben Dias juga kurang tampil oke. Padahal, penampilan bek berusia 23 tahun ini sangat oke di Manchester City. Sulit ditembus. Musim 2020/21 lalu, dia anggap bek terbaik di Liga Inggris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun