Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Inilah Rahasia Penampilan "Beringas" Italia di Euro 2020

17 Juni 2021   08:44 Diperbarui: 17 Juni 2021   10:07 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain-pemain Italia merayakan gol Locatelli. Italia menang 3-0 atas Swiss di pertandingan kedua Grup A, Kamis (17/6) dini hari tadi | Foto: extratime.ie/Getty Images

Ada banyak tim pesohor (baca tim unggulan) yang kiprahnya paling dinanti di Euro 2021. Sebut saja Prancis, Portugal, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia dan Belanda.

Dari semua tim pesohor itu, siapa yang sejauh ini tampil paling mengesankan di fase grup Euro 2020?

Rasanya kebangetan bila tidak memunculkan Italia sebagai yang terdepan.

Ya, Italia menjadi tim yang paling mengesankan untuk dilihat. Tim yang paling beringas di lapangan, sekaligus tim yang paling mengerikan untuk dihadapi.

Berlebihan? Tanyakan kepada pemain-pemain Swiss.

Kamis (17/6) dini hari tadi, Italia membuat pemain-pemain Swiss merana di lapangan. Italia menang meyakinkan 3-0 atas Swiss di Stadion Olimpico di Kota Roma pada pertandingan kedua fase Grup A Euro 2020.

Sebelumnya, Turki juga merasakan kemalangan yang sama. Mereka dihajar Italia 0-3 di pertandingan pembuka Euro 2020.

Italia jadi tim pertama lolos ke babak 16 besar

Menghadapi Swiss yang ngebet menang agar tidak pulang cepat dari turnamen, Pelatih Italia, Roberto Mancini memainkan komposisi pemain yang nyaris sama dengan saat melibas Turki.

Mancini hanya melakukan satu perubahan, yakni memainkan Giovanni Di Lorenzo sebagai bek kanan untuk menggantikan Alessandro Florenzi. Selebihnya sama.

Leonardo Bonucci masih berduet dengan Giorgio Chiellini sebagai bek tengah. Leonardo Spinazzola yang sedang pede seiring penampilan apiknya melawan Turki, kembali jadi starter.

Di tengah, cederanya gelandang berpengalaman, Marco Verratti membuat Mancini kembali memainkan Manuel Locatelli (23 tahun) bersama Jorginho dan gelandang terbaik Liga Serie A Italia 2020/21, Nico Barella.

Di lini depan, trio Lorenzo Insigne, Domenico Berardi, dan Ciro Immobile tetap dipercaya Mancini sebagai pilihan utama.

Dan memang, Mancini tidak sembarangan memilih pemain-pemain yang dipilih jadi pemain inti. Starting XI itu memang yang terbaik bagi Italia saat ini.

Italia bermain rapi. Menyerang. Spinazzola kembali "menari-nari" di sisi kiri. Sebagai pemain AS Roma, dia memang akrab dengan lapangan Olimpico.

Jorginho dan Barella bak mesin penggerak yang menggerakkan mobilitas kinerja Italia. Sementara Insigne, Berardi, dan Immobile tampak berbahaya setiap kali mendapat bola.

Di menit ke-18, Italia menciptakan gol lewat Chiellini meneruskan sepak pojok. Namun, gol itu lantas dianulir wasit Sergei Karasev setelah melihat tayangan ulang. Ada handball pemain Italia sebelum gol tercipta.

Di menit ke-26, kolaborasi pemain Sassuolo membawa Italia unggul. Berardi membongkar pertahanan Swiss. Melewati beberapa pemain, lantas memberi umpan yang disambar Locatelli. Gol. Italia unggul 1-0 di babak pertama.

Di babak kedua, di menit ke-52, Locatelli yang dibesarkan akademi AC Milan, memperbesar keunggulan Italia lewat tendangan dari luar kotak penalti usai menerima sodoran Barella.

Lantas, jelang laga berakhir di menit ke-89, giliran Immobile melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang gagal dihalau kiper Swiss. Italia pun menutup laga dengan skor 3-0.

Rahasia penampilan ganas Italia

Kemenangan atas Swiss itu membawa Italia lolos ke babak knock out 16 besar. Italia menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar Euro 2020. Keren.

Yang lebih keren lagi, ini merupakan pertandingan ke-10 Italia tidak kemasukan gol. Gli Azzurri mencatat cleansheet dalam 10 pertandingan beruntun.

Kiper yang menjaga gawang Italia kini sudah 900 menit lebih tidak pernah lagi memungut bola dari gawanganya ketika pertandingan.

Kali terakhir gawang Italia jebol saat bermain 1-1 dengan Belanda di laga UEFA Nations League pada 14 Oktober 2020 silam.

Bahkan, Italia tidak pernah lagi merasakan kekalahan dalam 29 pertandingan terakhir. Unbeaten.

Sebenarnya, apa rahasia penampilan beringas Timnas Italia di Euro 2020?

Jurnalis Susy Campanale, menulis analisis menarik di kolom editorial Football Italia hari ini. Menurutnya, salah satu alasan penampilan apik Italia adalah penundaan Euro karena pandemi Covid-19 yang mewabah di Eropa. Kok bisa?

Sebab, penundaan Euro selama 12 bulan membuat pemain-pemain Italia telah memberikan pengalaman dan waktu bermain bersama di level klub sehingga membuat pemain lebih matang.

Susy menyebut Locatelli (23 tahun). Andai Euro digelar tahun lalu, dia mungkin belum siap. Seiring penampilan apiknya di Sassuolo, Locatelli kini siap meledak. Rekan seklubnya, Berardi juga semakin matang.

Spinazzola juga semakin percaya diri setelah penampilan bagus bersama AS Roma di musim 2020/21.

Nicolo Barella membawa Inter meraih Scudetto dan menjadi gelandang terbaik Serie A. Plus, Jorginho yang juara Liga Champions bersama Chelsea. Tentu saja, itu membuat mereka semakin percaya diri.

Tampil di Euro dengan percaya diri dan lebih matang, tentu lebih memudahkan Mancini untuk meracik timnya. Meski, Mancini sudah memulainya sejak tiga tahun lalu.

Ketika Mancini ditunjuk melatih Italia pada 14 Mei 2018, situasi di Timnas Italia hancur parah usai gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Italia bahkan sempat berada di peringkat 20 FIFA. Itu posisi terburuk Italia.

Mancini lantas membangun kembali Tim Italia. Ketika nama-nama tenar seperti Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Daniele De Rossi memutuskan pensiun dari timnas, Mancini memanggil banyak pemain baru yang usianya masih di bawah 25 tahun.

Maka, lihatlan penampilan Italia di Euro 2020 ini. Dua penampilan, dua kali menang, mencetak 6 gol, dan belum kemasukan gol. Itu penampilan beringas. Ganas.

Di laga terakhir fase grup, Italia akan menghadapi Wales. Meski sudah lolos, laga ini penting bagi Italia untuk memastikan lolos sebagai juara grup.

Italia mungkin akan tanpa Chiellini yang mengalami cedera saat melawan Wales. Pemain paling senior di tim Italia ini juga butuh istirahat. Tapi, Mancini menyebut Italia tetap bertanding untuk menang meski timnya sudah lolos ke babak 16 besar.

"Di setiap pertandingan, kami bermain untuk menang. Kami mempersembahkan kemenangan untuk semua warga Italia yang mendukung kami," ujar Mancini dikutip dari Football Italia.

Boleh saja, para peragu Italia menyebut tim Italia sejauh ini belum teruji karena belum bertemu tim-tim kuat di Euro 2020. Namun, bila ada pertanyaan siapa tim pesohor yang paling mengesankan di Euro 2020 sejauh ini, jawabannya jelas.

Ah, saya tidak melihat tim yang mampu menampilkan permainan seimbang dalam menyerang dan bertahan seperti Italia. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun