Mereka berupaya menjaga tubuh agar tidak sakit semisal karena kurang beristirahat atau salah makan. Sebab, pekerjaan tukang itu membutuhkan stamina prima dan fokus tinggi.
Karenanya, ketika dalam kondisi sakit, hasil pekerjaan mereka pun tidak bisa maksimal. Apalagi bila semisal Anda membutuhkan waktu libur selama durasi waktu bekerja, tentu klien akan kecewa. Sebab, mereka khawatir pekerjaan tidak bisa selesai tepat waktu.
Selain itu, tukang bangunan yang hebat pastinya menyiapkan perkakas kerja sesuai dengan tugas pokoknya. Mereka merasa wajib memiliki sendiri perkakas kerja. Semisal palu besar, bor, sendok semen, meteran, dan sebagainya.
Dengan memiliki perkakas sendiri, tentu akan lebih mendukung pekerjaan bisa cepat selesai. Klien juga senang karena tidak akan terbebani biaya tambahan atas kebutuhan segala perkakas.
Nah, membangun personal branding ala tukang bangunan itu juga relevan bila diterapkan oleh pekerja kantoran maupun pekerja lepas yang bekerja dengan klien berdasarkan by project.
Bahwa, bekerja di tempat manapun, sangat penting untuk bersikap jujur, disiplin dan bertanggung jawab. Sebab, reputasi itu yang akan diingat orang tentang kita.
Tidak kalah penting, ketika bekerja harus fokus dan berusaha meminimalisir kesalahan kerja. Juga punya peralatan sendiri dan pandai menjaga kesehatan agar pekerjaan menjadi optimal.
Bila semuanya bisa dilakukan, bersiaplah mendapatkan promosi kenaikan jabatan di kantor ataupun banjir tawaran kerja dari klien seperti pak tukang bangunan yang saya ceritakan itu. Salam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI