Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prancis, Jerman, dan Portugal Ada di "Grup Neraka", Siapa Pulang Duluan?

5 Juni 2021   07:10 Diperbarui: 5 Juni 2021   15:55 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cristiano Ronaldo (Portugal) akan kembali bertemu Kylian Mbappe (Prancis) di Euro 2020. Prancis dan Portugal berada satu grup bersama Jerman dan Hungaria/Foto: TalkSport

Tidak sulit menyebut Grup F sebagai grup paling keras di EURO 2020 yang akan dimulai 11 Juni 2021 mendatang. Betapa tidak, Grup F berisikan tiga tim kuat yang pernah juara.

Juara tiga kali Euro (1972, 1980, 1996), Jerman, berada satu grup dengan Prancis (juara 1984, 2000) dan Portugal (juara 2016). Plus Hungaria yang jadi tuan rumah dan bisa menjadi tim kejutan. Inilah grup neraka di Euro 2020.

Siapa tim yang akan pulang duluan alias tidak lolos ke babak knock out 16 besar? Jerman, Prancis, ataukah Portugal?

Menariknya, merujuk aturan UEFA, hanya tim juara grup dan runner-up di masing-masing grup yang akan langsung lolos ke babak knock out. Meski, ada juga jalur lolos lewat peringkat tiga terbaik. Namun, itu berisiko dan berharap keberuntungan.

Merujuk peluang di atas kertas, Jerman, Prancis, dan Portugal yang lebih diunggulkan, jelas akan berlomba-lomba mengincar posisi juara grup atau minimal mencapai runer-up.

Toh, tidak mungkin semua tim menjadi juara atau runner-up. Pasti akan ada yang finish di peringkat 3 atau bahkan di posisi juru kunci. Dan bicara kemungkinan gagal, semua kemungkinan terbuka.

Bukan tidak mungkin EURO 2020 akan menjadi turnamen pahit bagi Jerman seperti saat mereka tersingkir di fase grup Euro 1984, 2000, dan 2004 silam. Itu merupakan periode terburuk bagi Jerman di Piala Eropa.

Bukan tidak mungkin, Portugal yang berstatus juara bertahan akan langsung pulang. Meski, sepanjang partisipasi di Euro, Portugal tak pernah tersingkir cepat di fase grup. Paling jelek out di perempat final.

Atau malah, Prancis yang akan mengulang trauma pahit kenangan di EURO 2008 silam. Kala itu, mereka juga ada di grup neraka. Satu grup bersama Belanda, Italia, dan Rumania.

Yang terjadi, Prancis yang kala itu masih diperkuat Thierry Henry, langsung out usia gagal meraih kemenangan di fse grup. Mereka bahkan hanya mampu membuat 1 gol di tiga laga.

Kekuatan tim terkini, Prancis dan Portugal diunggulkan

Namun, bila merujuk komposisi tim terkini, Prancis dan Portugal yang bertemu di final Euro 2016, oleh sejumlah pundit lebih diunggulkan untuk lolos ke fase knock out di Euro 2020.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps membawa komposisi tim yang juara Piala Dunia 2018 silam. Deschamps tak melakukan banyak perubahan pemain. Bilapun ada perubahan, hanya sedikit saja.

Di setiap lini, Timnas Prancis punya pemain bintang yang bermain di klub top Eropa. Malah, ada beberapa pemain top yang tidak kebagian tempat.

Hugo Lloris (Tottenham) masih jadi kiper utama. Raphael Varane (Real Madrid) dan Presnel Kimpembe (Paris Saint Germain) jadi penjaga pertahanan. Di tengah, siapa meragukan duet Paul Pogba dan N'golo Kante. Lalu di depan, masuknya pemain senior, Karim Benzema (33 tahun) melengkapi keganasan Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann.

Tantangan Deschamps hanyalah menjaga harmonisasi tim. Di antaranya menjaga relasi Benzema dan Olivier Giroud yang hubungannya dikabarkan 'perang dingin' sejak lama. Bila harmonisasi bisa dijaga, Prancis bisa 'meledak' di Euro 2020.

Sementara Portugal yang dilatih Fernando Santos, juga memiliki komposisi top. Bahkan, skuad Portugal kini disebut-sebut lebih mengerikan dibanding Euro 2016 silam.

Di lini pertahanan, penampilan apik Ruben Dias (24 tahun) bersama Manchester City di musim ini, bakal penting bagi Portugal. Dias bisa menjadi tandem ideal bagi bek garang temperamental, Pepe.

Di lini tengah, Euro 2020 akan menjadi panggung bagi Bruno Fernandes untuk membuktikan kebesarannya setelah permainan apiknya di Manchester United di dua musim terakhir.

Di depan, Cristiano Ronaldo yang berusia 36 tahun, akan tetap menjadi andalan. Tapi, Portugal kini juga punya banyak penyerang muda yang ketajamannya terasah di klub. Ada Joao Felix (21 tahun/Atletico Madrid), Diogo Jota (24 tahun/Liverpool), dan Andre Silva (25 tahun) yang musim ini tampil apik di Bundesliga Jerman.

Bagaimana dengan Jerman?

Setelah gagal total di Piala Dunia 2018, Jerman tentu ingin bangkit di Euro 2020. Pelatih Joachim Loew kini memadukan beberapa pemain senior dengan pemain muda.

Tidak ada lagi pemain senior seperti Mesut Oezil, Marco Reus, ataupun Mario Gomez. Posisi mereka diisi anak-anak muda seperti Kai Havertz (22 tahun), Jamal Musiala (18 tahun), juga Timo Werner (25 tahun).

Loew akan mengandalkan pemain-pemain dari klub Bayern Munchen. Dari kiper Manuel Neuer, bek Niklas Sule, duet gelandang Josua Kimmich dan Leo Goretzka, juga penyerang Serge Gnabry, dan Leroy Sane. Plus beberapa pemain senior Thomas Muller (31 tahun), Toni Kroos (31 tahun), dan Mats Hummels (32 tahun).

Tantangan terbesar bagi Loew adalah minimnya pengalaman beberapa pemainnya tampil di turnamen besar. Sebab, ada cukup banyak pemain yang baru akan tampil di Euro. Seperti Sule, Havertz, Werner, Gnabry, Goretzka, dan Musiala.

Sementara dua pesaing utama mereka di Grup F (Portugal dan Prancis) secara pengalaman individu pemainnya, mereka lebih matang.

Pertandingan pertama bakal sangat penting

Lalu, mungkinkah ketiga tim kuat ini bisa lolos semua ke fase knock out? Mungkin.

Sebab, di EURO 2020 nanti, selain slot 12 untuk tim juara dan runner-up dari enamm grup yang lolos ke babak 16 besar, juga ada jatah tim peringkat tiga terbaik.

Hanya saja, tim yang menempati peringkat tiga, tidak otomatis lolos. Sebab, dari enam tim yang akan menempati peringkat 3, hanya empat tim saja yang akan lolos ke babak 16 besar.

Akan ada ranking pencapaian dari tim peringkat tiga di masing-masing grup. Pertimbangan utama tentu banyaknya poin yang diraih lalu jumlah selisih gol.

Nah, umumnya, di grup neraka seperti di Grup F, rasanya akan sulit bagi tiga tim kuat ini untuk mendapatkan poin banyak secara merata. Sebab, mereka bakal saling jegal untuk mendapatkan kemenangan. Sementara bilapun hanya bermain imbang, tentu akan kalah bersaing dengan tim peringkat tiga lainnya.

Gambaran siapa tim yang akan lolos dari Grup F, akan sedikit terbaca di pertandingan pertama. Laga pertama di Grup F akan dimulai pada 15 Juni.

Hungaria yang menjadi tuan rumah, akan menghadapi Portugal di Puskas Arena di Budapest. Sementara Jerman yang juga menjadi tuan rumah, akan bersua Prancis di Allianz Arena di Munich.

Sebagai pengamat dan penikmat, kita hanya bisa berandai-andai perihal siapa yang akan memenangi laga perdana tersebut.

Tetapi, Portugal bakal diuntungkan karena tidak langsung bersua Prancis atau Jerman. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan bakal langsung gas pol untuk meraih 3 poin. Meski, Hungaria jelas tidak mau hanya menjad penggembira di grup ini.

Sementara untuk laga Prancis dan Jerman, pemenang laga ini berpeluang besar untuk lolos ke babak 16 besar. Selamat menyambut datangnya EURO 2020. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun