Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Andai Manchester United Meniru Strategi Adu Penalti Belanda di PD 2014

27 Mei 2021   13:51 Diperbarui: 27 Mei 2021   18:40 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rulli, kiper asal Argentina berusia 29 tahun, sukses menendang bola ke pojok atas kiri gawang MU. Lantas, giliran De Gea, dia mengarahkan bola ke arah yang sama.

Sayangnya, tendangan penalti De Gea yang menyusur tanah, bisa dibaca dan lantas ditepis oleh Rulli. Villarreal pun menang adu penalti 11-10.

Gelar pertama Villarreal, MU puasa gelar empat musim

Villarreal layak berpesta. Saking senangnya, ketika pengalungan medali, beberapa pemain Villarreal mencium trofi ataupun berfoto selfie dengan latar trofi Piala Europa League.

Ya, sebagai tim yang sangat jarang main di final, Villarreal layak bereuforia. Bayangkan, ini merupakan gelar pertama bagi Villarreal dalam rentang 98 tahun atau sejak klub ini berdiri pada 1923 silam. Mereka juga mendapat 'bonus' lolos ke Liga Champions dengan status juara Europa League.

Dan, gelar ini tidak lepas dari jasa sang pelatih Villarreal, Unai Emery. Dia menegaskan sebagai pelatih spesialis Europa League. Dia sudah juara empat kali dari lima kesempatan tampil di final.

Tiga juara sebelumnya diraihnya Emery bersama Sevilla. Hanya sekali, Emery gagal di final ketika melatih Arsenal di final edisi 2019. Saat itu, Arsenal dikalahkan Chelsea.

Sementara bagi MU, kegagalan menjadi juara membuat mereka kini puasa gelar selama empat musim. Kali terakhir MU meraih trofi saat juara Europa League di musim 2016/17.

Pelatih MU, Ole Solskjaer juga gagal meraih trofi pertamanya sebagai pelatih United. Padahal, sebelum laga, Solskjaer menganggap final ini akan jadi batu pijakan MU menyongsong masa depan yang hebat.

Namun, apa mau di kata. MU gagal. Tidak ada piala yang bisa dibawa pulang. Hanya medali runner-up yang bahkan tidak mampu menjadi pelipur lara bagi para pemain MU.

Toh, meski gagal meraih trofi di musim ini, bukan 'kiamat' bagi MU. Apalagi, musim ini, MU sejatinya tampil bagus di Premier League. Bilapun ada penyesalan, mengapa mereka tidak langsung tancap gas di awal musim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun