Bagi Hiroyuki Endo (34 tahun), dia sepertinya menganggap sosok Yuta Watanabe sebagai pembawa keberuntungan. Betapa tidak, Endo sempat lama dijauhi keberuntungan. Sial melulu di final. Namun, peruntungannya berubah sejak bersama Yuta.
Ya, berbeda dengan ganda campuran yang ketika main di final langsung juara, ganda putra Jepang sempat beberapa kali main di final All England.
Endo pernah tiga kali tampil di final ketika bermain bersama Kenichi Hayakawa. Namun, tiga kali main di final All England edisi 2013, 2014, dan 2016, ketiganya berakhir dengan kekalahan.
'Kutukan' di final itu juga terjadi di final Kejuaraan Asia. Namun,s etelah berpasangan dengan Yuta, semuanya berubah. Tahun 2019 silam, dia jadi juara Asia dengan mengalahkan Marcus/Kevin. Dia lalu jadi juara All England dua kali.
Dengan sukses itu, tidak sulit menyebut Yuta/Endo akan menjadi pesaing terberat bagi pemain-pemain Indonesia di Olimpiade nanti. Tentu saja, saya berharap yang terbaik bagi pemain Indonesia. Meski, harus diakui, Yuta adalah pemain yang istimewa.Â
Salam.