Penyelesaiannya untuk gol keempat PSG juga luar biasa. Menerima sodoran dari Julian Draxler, Mbappe langsung menendang bola dengan teknik placing. Mengirim bola secara melengkung. Mengecoh Ter Stegen.
Sebenarnya, Ter Stegen tampil hebat. Andai bukan kiper Jerman ini yang mengawal gawang, Barca bisa kalah lebih besar. Ter Stegen menggagalkan empat peluang emas PSG. Satu peluang Mbappe dan Kurzawa, serta dua peluang Kean.
Namun, apalah daya seorang kiper tanpa dilindungi pertahanan yang kokoh. Sehebat apapun, dia hanya seorang diri yang boleh menangkap bola. Ter Stegen pun hanya bisa pasrah harus empat kali memungut bola dari gawangnya.
Teringat "La Remontada" di musim 2016/17
Toh, meski kalah telak di kandang sendiri, nasib Barcelona di Liga Champions musim ini belum tamat. Masih ada peluang bagi Barcelona untuk lolos ke perempat final.
Sebab, babak 16 besar Liga Champions digelar dalam dua leg. Dua pertandingan. Masih ada leg II di Paris pada 11 Maret mendatang.
Warganet yang merupakan fans Barcelona masih yakin, timnya akan bisa membalik situasi (come back) di leg II nanti. Mereka berujar, lha wong dulu Barcelona kalah 0-4 di leg pertama, bisa membalik situasi.
Ya, dulu, pada babak 16 besar Liga Champions musim 2016/17 silam, Barcelona juga bertemu PSG. Di leg pertama di Paris, PSG menang 4-0.
Ketika dianggap mustahil bisa come back, Barca berbalik menang 6-1 di leg II dan lolos ke perempat final.
Mungkinkah cerita itu berulang? Bisa saja.
Namun, patut diingat, komposisi Barca musim 2020/21 ini yang didominasi pemain-pemain muda yang belum teruji di Liga Champions. Sangat berbeda dengan musim 2016/17 yang penuhi pemain matang. Tidak bisa dibandingkan.
Kala itu, Barca masih punya Neymar, Luis Suarez, Andres Iniesta, dan Ivan Rakitic. Lini belakang Barca juga masih diperkuat Javier Mascherano. Plus kombinasi Pique dan Samuel Umtiti.