Saya memahami kecewanya seperti saya juga memahami bila ada kawan yang menulis di Kompasiana ingin mendapatkan K-Reward. Tidak ada yang salah dengan tujuan itu.
Lha wong dia menghasilkan karya berupa tulisan, tentu dia layak mendapatkan 'hadiah' dari ikhtiarnya berkarya. Siapa sih yang tidak mau diganjar hadiah dari usahanya? Asal jangan baperan lantas ngambek nggak mau menulis lagi bila tujuan belum tercapai.
Saya pun ketika menghasilkan cukup banyak tulisan, beberapa di antaranya terpilih jadi Artikel Utama dan mendapatkan pembaca lumayan, muncul harapan bakal mendapatkan K-Reward dalam jumlah lumayan.
Namun, bila ternyata hasilnya berbeda, ya disyukuri saja. Seperti bulan ini, senang bisa mendapatkan K-Reward. Lumayan untuk mentraktir anak-anak kue atau makanan via 'warung online'.
Kepada kawan tersebut, saya lantas mengajaknya menganggap K-Reward sebagai cermin. Menganalogikan cermin dengan kaca untuk berkaca.
Â
Seperti cermin, K-Reward bisa mengajak kita untuk bercermin. Melihat kembali apa yang telah kita perjuangkan di Kompasiana selama sebulan kemarin.
Apakah kita memang sudah konsisten menulis. Ataukah kita masih menulis dengan gaya lumba-lumba yang menyelam dan sesekali muncul ke permukaan--meminjam analoginya Pak Tjiptadinata Effendi.
Dari bercermin tersebut, kita bisa melakukan perenungan. Instropeksi. Bila ternyata belum konsisten, ya ditambah semangat menulisnya di bulan berikutnya.
Bila sudah konsisten, pastinya masih ada hal yang bisa diperbaiki. Semisal kualitas tulisan, mencoba menulis lintas tema, ataupun lebih aktif berkunjung dan berdialog dengan sesama Kompasianer.
Ya, saya berharap K-Reward bisa dipandang seperti cermin dengan fungsinya. Bukan seperti angin yang ketika berhembus akan memadamkan semangatnya yang seperti nyala lilin. Belum terang.
Yang terjadi kemudian, saya gembira karena dia kembali mengirim pesan via WA. Kali ini, dia mengabarkan bila tulisannya jadi Artikel Utama. Ada pula tulisannya yang terpilih jadi Terpopuler. Keren.
"Tulisanku jadi HL mas," ujarnya sembari menyertakan emoticon tertawa.