Ya, kemungkinan MU hanya akan memimpin klasemen selama empat hari itu mencuat. Sebab, empat hari setelah memuncaki klasemen, MU akan menghadapi Liverpool di Anfield pada pekan ke-18, Minggu (17/1).
Pertandingan di Anfield ini akan menjadi pertaruhan bagi MU. Apakah mereka akan tetap menjadi penguasa alias pemimpin klasemen. Ataukah malah dipaksa turun ketika baru berkuasa empat hari.
Andai MU kalah di pertandingan 17 Januari nanti, maka Liverpool akan kembali naik ke peringkat pertama. Sebab, bila Liverpool yang menang, maka poin kedua tim sama, 36 poin. Tapi, Liverpool lebih unggul selisih gol.
Ingat, di Liga Inggris, bila ada dua tim yang memiliki poin sama, maka penentuan posisi mereka di klasemen akan ditentukan lewat selisih gol (jumlah gol memasukkan dikurang gol kemasukan).
Nah, hingga pekan ke-17, selisih gol MU adalah surplus 10 gol. Sementara selisih gol Liverpool lebih baik, yakni surplus 16 gol.
Namun, bila MU bisa bermain imbang di Anfield, apalagi bisa menang, maka mereka akan tetap memimpin klasemen. Andai menang, mereka bisa unggul 6 poin dari Liverpool.
Memimpin klasemen dengan keungulan 6 poin plus penampilan yang konsisten di awal tahun, jelas akan menjadi pondasi kuat bagi MU untuk memburu gelar Liga Inggris.
Bagaimana peluang kedua tim di Anfield?
Pertandingan ini bakal ketat. Sebab, Liverpool dan MU sama-sama punya julukan 'mentereng'. Bila Liverpool adalah tim jago kandang, maka MU adalah tim jago kandang.
Kita tahu, penampilan Liverpool musim ini mungkin tidak se-superior saat mereka juara di musim lalu. Namun, di Anfield, mereka tim yang tidak terkalahkan di Liga Inggris. Anfield adalah sumber poin bagi Liverpool.
Merujuk data dari Soccerway, dari 8 penampilan di Anfield musim ini, Liverpool menang tujuh kali dan hanya sekali imbang.
Ironisnya, hasil imbang itu terjadi saat mereka ditahan tim penghuni degradasi, Wes Bromwich Albion, 1-1 pada 27 Desember 2020. Itu lagaÂ