Bagi kami, pembagian yang sudah disesuaikan kemampuan masing-masing itu sangat membantu untuk mencegah stres. Semisal karena istri saya aslinya Jakarta, dia akan menyerah bila harus mendampingi anak mengerjakan tugas Bahasa Jawa yang tidak ia mengerti. Atau saya yang kurang bisa dalam matematika, juga ampun-ampun bila harus mendampingi belajar matematika.
Dengan pembagian peran itu, anak-anak bisa lebih semangat belajarnya. Orang tua juga terhindar dari stres. Kalaupun masih stres karena tingkah polah anaknya, kadarnya tidak besar.
Nah, apakah sampean (Anda) juga pernah punya pengalaman merasa stres kala mendampingi anak belajar di rumah. Kalau belum pernah, silahkan dicoba mulai Senin (4/1/2021) besok. Selamat kembali belajar. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H