Perasaan sayang terhadap mantan itu memang sulit hilang. Itu yang diperlihatkan mantan bek Arsenal, Martin Keown yang kini menjadi pundit Football Focus.
Jelang Arsenal menghadapi Liverpool di Anfield pada pekan ketiga Premier League, Senin (28/9) malam nanti, Keown menyebut mantan timnya itu sudah tahu caranya mengalahkan Liverpool.
"Arsenal have found a way to upset Liverpool tactically," sebut Keown dikutip dari Daily Mail.
Martin Keown mungkin benar. Faktanya, dalam dua pertemuan terakhir kedua tim, Arsenal tidak pernah kalah dari Liverpool.
Pada 16 Juli lalu, menjelang berakhirnya Liga Inggris musim 2019/20, Arsenal mampu mengalahkan Liverpool 2-1 di London. Arsenal menjadi salah satu tim "The Big Six", selain Manchester City, yang bisa mengalahkan Liverpool.
Â
Lalu, pada 29 Agustus lalu, Arsenal kembali mengalahkan Liverpool lewat adu penalti di laga Community Shield 2020. Sebelumnya, kedua tim bermain 1-1. Lagi-lagi, Liverpool tak mampu mengalahkan Arsenal.
Liverpool vs Arsenal di Pekan Ketiga, Ulangan Musim Lalu
Namun, Keown mungkin lupa. Bahwa, dua hasil tersebut diraih dalam situasi 'tidak biasa'. Pada Juli lalu, Liverpool sudah dipastikan juara. Semangat mereka tak lagi sama dengan di pekan-pekan sebelumnya, ketika memburu gelar.
Lalu, di laga Community Shield, kita tahu bahwa lagi ini hanya dianggap 'pemanasan'. Bilapun Liverpool jelas ingin memang, tetapi keinginan mereka untuk menang, tidak bisa dibandingkan dengan laga nanti.
Keown perlu memasukkan pertemuan pertama kedua tim di Anfield pada musim lalu. Ketika Liverpool mengalahkan Arsenal 3-1 di pekan ketiga pada Agustus 2019 silam.
Menurut analis Sky Sport, Nick Wright, pertandingan kala itu bisa saja berakhir lebih buruk bagi Arsenal. Sebab, Liverpool menghasilkan 25 kali shots selama 90 menit.
Nah, sebuah kebetulan, pertemuan kedua tim di Anfield di Premier League musim ini, juga terjadi pekan ketiga. Sebuah kebetulan lagi, seperti musim lalu, Liverpool dan Arsenal juga meraih kemenangan beruntun di dua pertandingan awal.
Liverpool mengalahkan Leeds United dan Chelsea. Sementara Arsenal mengalahkan Fulham dan West Ham United.
Mungkinkah bakal terjadi deja vu di Anfield nanti?
Bahwa, apa yang terjadi di masa lalu, kembali terjadi. Bahwa, Liverpool menjadi tim pertama yang mengalahkan Arsenal di Liga Inggris dan kekalahan itu terjadi di Anfield.
Di Anfield, dengan rekor 60 kali tidak pernah kalah, Liverpool layak diunggulkan menang. Terlebih, trio penyerang Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane siap tampil. Ketiganya punya 'riwayat' senang menjebol gawang Arsenal.
Thiago dan Alisson Dikabarkan Bakal Absen Bermain
Satu hal yang menarik ditunggu adalah keputusan pelatih Jurgen Klopp perihal komposisi di lini belakangnya. Pekan lalu, Klopp memasang Fabinho sebagai bek tengah, berduet dengan Virgil van Dijk. Sebab, Joe Gomez dan Joel Matip cedera.
Nah, kini, Gomez dikabarkan sudah pulih dari cedera. Menarik ditunggu apakah Klopp kembali memasang Fabinho di posisi bek tengah karena tampil bagus saat melawan Chelsea. Ataukah mengembalikannya ke tengah sebagai gelandang bertahan.
Namun, yang paling menarik ditunggu adalah kabar pemain anyar Liverpool, Thiago Alcantara. Di website resmi Liverpool, Thiago dikabarkan sangat mungkin tampil sebagai starter untuk kali pertama. Pasalnya, kapten tim, Jordan Henderson tidak akan tampil karena cedera.
Pekan lalu, Thiago yang tampil di babak kedua melawan Chelsea, langsung mencuri perhatian. Dia langsung mampu mengatur aliran bola lini tengah Liverpool dengan membuat 75 operan. Jumlah itu lebih banyak dari semua operan pemain Chelsea.
Bicara Thiago, dia bukan nama asing bagi pemain-pemain Arsenal. Semasa membela Bayern Munchen, Thiago beberapa kali bertemu Arsenal di Liga Champions. Dalam tiga kali pertemuan melawan Arsenal, Thiago selalu menang dengan skor 5-1.
Namun, kabar terbaru menyebut Thiago justru mengalami cedera. Melansir dari Talk Sport, Thiago dan kiper utam Liverpool, Alisson Becker tidak muncul dalam latihan hari Senin. Itu memunculkan spekulasi bahwa keduanya tidak akan tampil di laga nanti.
Benarkah? Entahlah.
Tapi yang jelas, terlepas dari Liverpool memang ganas bila bermain di Anfield, Arsenal juga tidak bisa diremehkan. Ingat, sebagai pelatih, Mikel Arteta sudah mampu membuat Arsenal kembali meraih trofi lewat raihan Piala FA dan Community Shield.
Setelah musim lalu tercecer di peringkat 8, Arteta tentu berharap Arsenal bisa meraih hasil lebih bagus di musim ini. Nah, untuk meraih hasil bagus, memenangi pertandingan seperti ini jelas sangat penting. Kemenangan atas juara bertahan jelas akan berpengaruh besar bagi mental tanding Pierre Emerick Aubameyang dan kawan-kawan.
Cocoklogi Sejarah, Arsenal Juara
Bahkan, andai Arsenal bisa mengalahkan Liverpool, itu akan menjadi sinyal kuat pembenaran sebuah cocoklogi. Bahwa, The Gunners akan bisa meraih trofi di akhir musim ini.
Cocoklogi bagaimana?
Ya, muncul cocoklogi sejarah 30 tahun lalu yang melibatkan Liverpool dan Arsenal. Tepatnya kejadian pada musim 1989/90. Ketika, Liverpool berhasil menjadi juara Liga Premier dan di musim selanjutnya, Leeds United berhasil kembali ke Liga Premier.
Tahu apa yang terjadi di musim 1990/91 atau semusim setelah Liverpool tampil sebagai juara?
Ternyata Arsenal berhasil juara Liga Inggris. Mereka juara di bawah asuhan pelatih George Graham. Dalam 38 pertandingan di musim itu, Arsenal hanya kalah sekali.
Nah, bukankah musim ini, situasinya juga nyaris sama dengan musim 1990/91 silam. Bahwa Liverpool juara di musim sebelumnya dan Leeds United kembali promosi ke Premier League setelah 16 tahun.
Pertanda Arsenal bakal juara di musim ini?
Bila merujuk penampilan Arsenal dalam beberapa tahun terakhir, mungkin ada yang tertawa mendengar cocoklogi sejarah itu. Cocoklogi itu mungkin dianggap ngawur.
Sebab, Arsenal tampil labil dalam beberapa tahun terakhir. Bila mereka juara di musim ini, tentu mereka melakukan telah berhasil perubahan luar biasa. Perubahan dari sisi taktikal dan mental pemain.
Apakah saya percaya dengan cocoklogi sejarah itu?
Dalam tulisan sebelumnya, saya beberapa kali pernah menyebut. Bahwa di awal musim, prediksi juara, sekalipun dari pundit top, itu terdengar hanyalah omong kosong. Begitu juga cocoklogi sejarah tersebut.
Terlebih di Inggris yang merupakan liga yang persaingannya paling ketat. Faktanya, tadi malam, Manchester City yang oleh banyak pundit dijagokan akan juara Liga Inggris musim ini, justru dihajar Leicester City 2-5 di kandangnya sendiri.
Terlebih bagi Arsenal yang punya riwayat tampil 'masuk angin' dalam beberapa tahun terakhir. Â
Â
Tetapi memang, cocoklogi sejarah itu menarik. Dan, untuk tahu gambaran kebenarannya, tentu bukan di awal musim seperti sekarang. Namun, di akhir tahun nanti. Ketika Arsenal sudah melewati separoh pertandingan dan mereka ada di peringkat berapa.
Bagaimana bila Liverpool yang menang dini hari nanti?
Berarti, Liverpool berpeluang besar untuk kembali juara di musim ini. Sebab, ketika tim-tim pesaing seperti Manchester City, Manchester United, dan Tottenham sudah kehilangan poin, The Reds ternyata tampil konsisten di awal musim.
Padahal, jadwal Liverpool selama September ini terbilang berat. Meraih kemenangan beruntun atas Leeds United, Chelsea, dan Arsenal, jelas bukan hal mudah.
Tetapi memang, bila benar Thiago dan Alisson tidak bermain, plus Jordan Henderson, itu sungguh kabar buruk bagi Liverpool. Sebaliknya, itu kabar bagus bagi Arsenal.
Sebab, bila tanpa Alisson, Liverpool seringkali tampil mencemaskan. Aubameyang yang mencetak gol ke gawang Liverpool pada laga Community Shield lalu, berpeluang kembali melakukan selebrasi ala "Black Panther" di Anfield. Salam. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H