Bila merujuk penampilan Arsenal dalam beberapa tahun terakhir, mungkin ada yang tertawa mendengar cocoklogi sejarah itu. Cocoklogi itu mungkin dianggap ngawur.
Sebab, Arsenal tampil labil dalam beberapa tahun terakhir. Bila mereka juara di musim ini, tentu mereka melakukan telah berhasil perubahan luar biasa. Perubahan dari sisi taktikal dan mental pemain.
Apakah saya percaya dengan cocoklogi sejarah itu?
Dalam tulisan sebelumnya, saya beberapa kali pernah menyebut. Bahwa di awal musim, prediksi juara, sekalipun dari pundit top, itu terdengar hanyalah omong kosong. Begitu juga cocoklogi sejarah tersebut.
Terlebih di Inggris yang merupakan liga yang persaingannya paling ketat. Faktanya, tadi malam, Manchester City yang oleh banyak pundit dijagokan akan juara Liga Inggris musim ini, justru dihajar Leicester City 2-5 di kandangnya sendiri.
Terlebih bagi Arsenal yang punya riwayat tampil 'masuk angin' dalam beberapa tahun terakhir. Â
Â
Tetapi memang, cocoklogi sejarah itu menarik. Dan, untuk tahu gambaran kebenarannya, tentu bukan di awal musim seperti sekarang. Namun, di akhir tahun nanti. Ketika Arsenal sudah melewati separoh pertandingan dan mereka ada di peringkat berapa.
Bagaimana bila Liverpool yang menang dini hari nanti?
Berarti, Liverpool berpeluang besar untuk kembali juara di musim ini. Sebab, ketika tim-tim pesaing seperti Manchester City, Manchester United, dan Tottenham sudah kehilangan poin, The Reds ternyata tampil konsisten di awal musim.
Padahal, jadwal Liverpool selama September ini terbilang berat. Meraih kemenangan beruntun atas Leeds United, Chelsea, dan Arsenal, jelas bukan hal mudah.
Tetapi memang, bila benar Thiago dan Alisson tidak bermain, plus Jordan Henderson, itu sungguh kabar buruk bagi Liverpool. Sebaliknya, itu kabar bagus bagi Arsenal.
Sebab, bila tanpa Alisson, Liverpool seringkali tampil mencemaskan. Aubameyang yang mencetak gol ke gawang Liverpool pada laga Community Shield lalu, berpeluang kembali melakukan selebrasi ala "Black Panther" di Anfield. Salam. Â Â