Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tak Harus Begadang untuk Menulis Ulasan Bola yang 'Gurih'

25 Agustus 2020   15:57 Diperbarui: 25 Agustus 2020   22:40 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begadang demi menyaksikan langsung pertandingan sepak bola menjadi hal yang penting dalam menulis review sepak bola. | Sumber: rowpixel

Kenapa tidak. Di awal saya sampaikan bahwa begadang itu bukan keharusan, tetapi perlu. Karena tidak harus, bilapun tidak begadang, bukan berarti tidak bisa atau tidak boleh menulis tulisan review.

Ya, tanpa begadang, bukan berarti tulisan sepak bola kehilangan 'cita rasa' nya. Kita masih bisa menghasilkan tulisan bola yang berkualitas bagus dan enak untuk dibaca.

Bukankah kini ada kanal Youtube yang menayangkan cuplikan pertandingan terkini. Sampean (Anda) tinggal mencari tayangan yang tidak hanya menayangkan cuplikan golnya saja. Tapi juga menampilkan peluang-peluang yang tercipta.

Lantas mencari referensi ulasan dari media-media di sana. Baik kutipan pelatih/pemain, ulasan wartawan/pundit di sana, maupun catatan statistiknya. Itu semua bisa menjadi "bumbu" yang tinggal diramu menjadi tulisan gurih.

Pada akhirnya, sebenarnya, apa sih nikmatnya menulis ulasan bola?

Setiap orang pasti punya versi jawaban sendiri-sendiri. Ada yang mungkin merasa senang bisa membagikan tulisan informatif yang bisa dibaca orang lain. Apalagi bila tulisan itu direspons positif.

Ada yang senang bisa menyajikan kisah inspiratif dari lapangan. Karena memang, pemain dan pelatih sejatinya juga 'manusia biasa' seperti kita. Mereka juga bisa punya masalah, jatuh bangun mencapai sukses, dan dinamika hidup seperti yang kita alami.

Ada pula yang menganggap menulis olahraga itu mudah. Ringan. Jadi, tema olahraga bisa menjadi pilihan paling mudah untuk mengawali menulis.

Namun, mudah atau sebaliknya, itu sejatinya bergantung yang menulis apakah memang cinta olahraga atau tidak. Bagi yang tidak punya passion olahraga, menulis olahraga justru bisa terasa berat dan menyiksa.

Saya ingat, dulu ada kawan jurnalis yang terbiasa menulis tulisan kriminal. Karena dia meng-cover wilayah kota yang jauh dari Surabaya, suatu ketika mendapat perintah meliput pertandingan sepak bola.

Yang terjadi, dia mengeluh karena tulisannya terlalu panjang. Kata dia, tidak kunjung selesai menulisnya. Karena tidak punya passion olahraga, rupanya dia kebingungan bagaimana menulis review pertandingan. Termasuk asing dengan istilah di sepak bola. Sehingga semua yang dia lihat di lapangan selama pertandingan, dia tulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun