Yang namanya permata, meski berada di kubangan lumpur sekalipun, dia tetaplah permata. Lopetegui juga begitu. Dia tetaplah pelatih hebat meski sempat menganggur. Dia membuktikan sentuhannya bekerja di Sevilla.
Padahal, Sevilla musim ini banyak dihuni pemain yang 'terbuang' dari klub sebelumnya. Bahkan mungkin dianggap sudah habis masa jayanya. Seperti kapten tim, Jesus Navas (34 tahun), Fernando (33 tahun), Ever Banega (32 tahun). Termasuk Franco Vazquez yang berusia 31 tahun dan Sergio Escudero (30 tahun).
Selain itu, beberapa pemain Sevilla juga bisa dibilang "pemain yang terbuang". Mereka awalnya bermain di klub top, tetapi karena kemudian gagal menembus tim utama seiring dinamika yang terjadi, mereka lalu terbuang.
Di antaranya gelandang Suso yang pernah ngetop bersama AC Milan dan Liverpool. Penyerang muda, Munir El Haddadi yang pernah berkostum Barcelona. Juga, bek kiri Sergio Reguilon yang dipinjam dari Real Madrid.
Oleh Lopetegui, lewat sentuhan personal ala pakar motivasi, para pemain berusia tua itu disulapnya menjadi 'kembali muda' dan menjadi sekumpulan pemain yang masih 'lapar prestasi'. Mereka tampil bersemangat bersama Lopetegui.
Lopetegui juga mampu membangun chemistry di Sevilla. Ada beberapa pemain yang baru bergabung di Sevilla pada musim 2019/20 ini. Seperti Fernando, Reguilon, Youssef En-Nesyri, serta sang pencetak gol Lucas Ocampos. Mereka bisa disatukan dengan pemain lawas seperti Navas dan Banega, lantas membentuk Sevilla menjadi tim solid.
Simak komentar playmaker Sevilla, Ever Banega selepas Sevilla juara dini hari tadi. Dia mempersembahkan gelar itu khusus untuk Lopetegui.
"Ketika saya mulai down, dia mengangkat saya dan meyakinkan saya bahwa tanpa kerja keras, saya tidak akan mendapatkan apapun. Saya berterima kasih kepadanya. Saya seperti mendapatkan 'baterai' baru. Gelar ini untuknya," ujar Banega.
Seperti kisah Scott Murphy yang merasakan manisnya 'kehidupan kedua' dengan cara yang jauh berbeda dari kehidupan pertamanya, Lopetegui juga menikmati kebahagiaan serupa.
Sevilla mungkin tidak gemerlap seperti Real Madrid. Namun, Lopetegui justru mendapatkan kebahagiaan yang dicarinya. Bahagia karena dirinya dihargai manajemen dan pelatih. Juga kenyamanan karena dikelilingi pemain yang respek dan menyayangi dirinya.
Selamat untuk Sevilla. Selamat untuk Lopetegui. Salam.