Tidak ada lagi sistem tandang-kandang, agregat gol, dan keunggulan gol away seperti tahun=tahun sebelumnya. Laga hanya akan ditentukan dalam 90 menit plus. Bila pun masih sama kuat, berlanjut ke perpanjangan waktu dan mungkin juga adu penalti. Â
Ya, dini hari nanti, Simeone dan Atletico akan menghadapi tim Jerman, RB Leipzig pada perempat final Liga Champions di Estadio Jose Alvalade di Kota Lisbon, Portugal.
Jelang perempat final tersebut, media Spanyol, Marca memuat artikel menarik berjudul "A Champions League without nightmares for Atletico Madrid" untuk mengiringi penampilan Atletico.
Menurut Marca, Simeone dan Atletico kini akan tampil tanpa mimpi buruk di Liga Champions. Sebab, dua 'mimpi' buruk mereka, yakni Cristiano Ronaldo dan Real Madrid, sudah tersingkir.
Sementara Bayern Munchen dan Barcelona yang merupakan tim favorit juara, sudah pernah dikalahkan Atletico di edisi sebelum-sebelumnya.
Andai bisa lolos ke semifinal, Atletico Madrid sudah akan ditunggu Paris Saint Germain (PSG) yang di perempat final dini hari tadi menang dramatis 2-1 atas Atalanta.
Silahkan menyimak tulisan lainnya perihal kemenangan PSG di sini
Format baru Liga Champions untungkan Atletico
Atletico memang tidak diunggulkan menjadi juara. Dari delapan tim yang lolos di perempat final, jelas Barcelona, Bayern Munchen, atau Manchester City yang lebih diunggulkan untuk juara.
Tapi, bukankah pada 2014 dan 2016 lalu, Atletico juga bukan unggulan, tapi mereka akhirnya bisa lolos ke final.
Ingat, Simeone tahu jalan menuju final. Dia jelas lebih mengenal jalan ke final dibandingkan pelatih Bayern, Hans Dieter Flick dan juga pelatih Barcelona, Quique Setien yang baru di musim ini mencicipi kompetisi Liga Champions.