Satu lagi, karena menjadi tunggal putri Indonesia yang rutin tampil di turnamen BWF World Tour, dia juga punya jam terbang tinggi karena terbiasa bertemu pemain-pemain top dunia. Dia pernah bertemu Tai Tzu-Ying, Akane Yamaguchi, juga Ratchanok Intanon.
Secara teknik dan ketenangan, Gregoria sudah lumayan oke. Masalahnya adalah, juara dunia junior 2017 ini seringkali kedodoran staminanya ketika diharuskan bermain tiga game (rubber game). Karena kalah stamina, permainannya jadi menurun.
Pernah dia bertemu tunggal putri terbaik Thailand, Ratchanok Intanon yang merupakan pemain ranking 5 dunia di putaran pertama Malaysia Masters 2020 di awal tahun lalu.
Kala itu, Gregoria mampu menang 24-22 di game pertama. Namun, di game kedua, ketika sempat unggul, dia malah kalah 19-21. Dan di game penentuan, penampilan Gregoria tidak lagi sama seperti di dua game awal. Dia kalah 15-21.Â
Nah, inilah yang menjadi PR pertama bagi para pelatih di PBSI. Yakni bagaimana memoles ketahanan fisik Jorji--panggilan Gregoria, agar jadi tunggal putri "jaminan poin" di Piala Uber 2020 nanti. Sebab, bukan tidak mungkin rubber game akan sering terjadi di Piala Uber nanti.
Perkuat ganda putri kedua
Pasangan muda, Siti Fadia Silva (19 tahun)/Ribka Sugiarto (20 tahun) sangat mungkin akan dipilih sebagai ganda kedua. Keduanya punya potensi menjanjikan. Pada Juli lalu, Fadia/Ribka jadi juara ganda putri turnamen internal PBSI. Tahun 2019 lalu, mereka bisa juara Indonesia Masters 2020 dengan mengalahkan Della/Rizki di final.
Mereka hanya perlu diasah lagi. Utamanya dalam strategi dan kematangan bermain. Memang, dengan situasi Agustus-September masih vakum turnamen karena pandemi, mereka tidak bisa melakukan 'pemanasan'.
Namun, masa persiapan kurang dua bulan ini bisa dimanfaatkan pelatih ganda putri Pelatnas, Eng Hian, untuk meningkatkan ketahanan fisik, teknik, mental, dan juga membakar rasa 'lapar menang' pasangan muda tersebut. Inilah PR kedua PBSI.
Memiliki ganda putri kedua yang kuat, sangatlah penting di Piala Uber nanti. Sebab, mereka yang dimainkan di laga keempat, bisa menjadi penentu untuk meloloskan tim ketika sudah unggul 2-1, ataupun memperpanjang nafas semisal bila tim sedang dalam posisi tertinggal 1-2.