Sebab, Purnomo menjalani tes usap pertama sehari sebelum bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara pada 16 Juli lalu di mana hasilnya negatif. Namun, sata tes usap kedua pada 18 Juli, hasilnya positif.
Presiden Jokowi kemudian ikut menjalani tes usap setelah Purnomo positif. Hasilnya, Pak Jokowi dinyatakan negatif Corona. Kini Purnomo sudah sembuh atau hasil tes negatif pada tes ketiga pada 25 Juli lalu.
Pesan dari  Wali Kota Banjarbaru sebelum meninggal
Bila merujuk data dari lintasnasional.com pada 10 Agustus kemarin yang mengutip dari tirto.id, sudah ada 16 kepala daerah yang pernah atau sedang terjangkit virus ini.
Mengapa ada cukup banyak kepala daerah yang terpapar Covid-19, atau mengapa kepala daerah berpotensi terpapar Covid-19? Ada banyak jawaban yang bisa dimunculkan.
Namun, poin penting dari tulisan ini adalah perihal pesan penting yang sempat disampaikan Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani. Saat dirawat, Nadjmi sempat memberikan pesan-pesannya ke masyarakat.
Dikutip dari kumparan.com, ketika di awal menjalani perawatan, ia memohon doa dari masyarakat di sana agar dirinya sembuh dari Covid-19.
Â
"Warga Kota Banjarmasin yang saya sayangi, hari ini saya beserta ibu (istri) terkonfirmasi positif Covid-19 melalui swab. Untuk itu saya meminta doa agar diberi kekuatan, kemudahan untuk berobat. Dan juga bisa melewati ini dengan baik," kata Nadjmi dalam sebuah video.
Melalui video tersebut, Nadjmi juga mengingatkan agar masyarakat di Banjarbaru agar disiplin mematuhi protokol kesehatan. Dia menekankan bahwa ancaman virus corona itu nyata.
Karenanya, dia mengingatkan warganya agar tidak menganggap enteng persoalan Covid dan meminta seluruh masyarakat Banjarbaru agar bekerja sama untuk melawan pandemi. Nadjmi juga menyampaikan permohonan maaf soal pelayanan yang kurang maksimal selama menjabat.
"Ini benar-benar nyata dan kita harus melawannya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Karena itu jangan ada lagi yang sakit," pesan dia.
Pesan dari Wali Kota Banjarbaru sebelum meninggal dunia tersebut layak untuk direnungi. Bukan hanya berlaku untuk masyarakat di Banjarbaru sana. Namun, kita yang tinggal jauh dari pulau Kalimantan, bisa ikut merenungi pesan tersebut.